Abstrak
Pengaruh penggunaan metode pembelajaran cooperative learning terhadap hasil belajar fisika ditinjau dari gaya berpikir siswa kelas X SMA di Kabupaten Boyolali
Oleh :
Wiwik Handayani Christiana Dewi - S810908123 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Metode pembelajaran yang lebih baik antara metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw dan metode pembelajaran konvensional; (2) Gaya berpikir yang lebih baik antara gaya berpikir sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret dan acak abstrak; (3) Interaksi antara metode pembelajaran (cooperative learning – jigsaw dan konvensional) dan gaya berpikir (sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret dan acak abstrak) siswa terhadap hasil belajar fisika, yang dijabarkan atas (a) Metode pembelajaran yang lebih baik antara metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw dan metode pembelajaran konvensional jika diterapkan pada gaya berpikir Sekuensial Konkret (SK); (b) Metode pembelajaran yang lebih baik antara metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw dan metode pembelajaran konvensional jika diterapkan pada gaya berpikir Sekuensial Abstrak (SA); (c) Metode pembelajaran yang lebih baik antara metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw dan metode pembelajaran konvensional jika diterapkan pada gaya berpikir Acak Abstrak (AA); dan (d) Metode pembelajaran yang lebih baik antara metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw dan metode pembelajaran konvensional jika diterapkan pada gaya berpikir Acak Konkret (AK).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi – experimental research). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2009 dengan populasi siswa kelas X SMA Kabupaten Boyolali. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik multistage cluster random sampling hingga diperoleh 61 siswa sebagai responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes gaya berpikir dari John Park Le Telier untuk mengetahui jenis gaya berpikir dan instrumen tes untuk mendapatkan data berupa hasil belajar fisika. Validitas instrumen tes hasil belajar fisika diuji dengan membandingkan soal tes dengan silabus dan kisi – kisi (validitas isi) dan reliabilitas instrumen diuji dengan formula Spearman – Brown. Disamping itu dilakukan uji tingkat kesukaran, daya pembeda dan validitas butir soal. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis variansi (anava) dilanjutkan uji lanjut pasca anava (uji komparasi ganda) dengan uji Scheffe.
ABSTRAK
Dari hasil analisis data pada taraf signifikansi 5%, dapat diambil kesimpulan bahwa : (1) Metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw lebih baik dibanding metode pembelajaran konvensional; (2) Jenis gaya berpikir siswa baik sekuesial konkret (SK), sekuensial abstrak (SA), acak abstrak (AA) maupun acak konkret (AK) sama baiknya; (3) Metode pembelajaran cooperative learning – jigsaw lebih baik dibanding metode pembelajaran konvensional jika dikenakan pada siswa dengan gaya berpikir acak abstrak (AA) sementara untuk gaya berpikir sekuesial konkret (SK), sekuensial abstrak (SA) dan acak konkret (AK) metode cooperative learning – jigsaw sama baiknya dengan metode pembelajaran konvensional.