Abstrak


Keberlanjutan Adopsi Budidaya Padi IP400 di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Eullia Tri Mukti Hezak - H0420028 - Fak. Pertanian

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2022 berhasil mendapatkan penghargaan rekor Muri untuk kepemilikan lahan IP400 terluas se-Indonesia. Program yang telah selesai di tahun 2022, namun tidak diikuti adopsi budidaya IP400 yang berlanjut. Penelitian ini maka dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan adopsi budidaya IP400, khususnya di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu: (1) Menganalisis keberlanjutan adopsi inovasi budidaya padi IP400 oleh petani di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo; (2) Menganalisis distribusi responden terhadap faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan adopsi inovasi budidaya padi IP400 oleh petani di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo; dan (3) Menganalisis pengaruh persepsi petani, pendampingan penyuluh, ketersediaan sarana produksi, dan karakteristik inovasi terhadap keberlanjutan adopsi inovasi budidaya IP400 oleh petani di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksploratif dan telah dilaksanakan pada bulan April 2024 hingga Mei 2024 dengan 85 orang responden. Kabupaten Sukoharjo dipilih karena prestasinya dalam menjalankan program IP400 pada tahun 2021-2022, sedangkan Kecamatan Bendosari dipilih karena menjadi pusat percontohan lahan IP400 di Kabupaten Sukoharjo. Analisis data menggunakan teknik regresi logistik dengan bantuan aplikasi SPSS 25. Hasil penelitian yang didapat yaitu: (1) Petani pelaksana budidaya padi IP400 di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 21,2 persen masih melanjutkan adopsi budidaya IP400, sementara 78,8 persen keseluruhan responden tidak melanjutkan adopsi budidaya IP400. (2) Persepsi petani terhadap program IP400 (X1) dinilai baik menuju menengah, pendampingan penyuluh pada program IP400 (X2) dinilai sedang menuju cukup, ketersediaan sarana produksi pada program IP400 (X3) dirasa tidak tersedia menuju cukup tersedia, dan karakteristik inovasi dari budidaya IP400 (X4) dinilai menengah. (3) Pengaruh persepsi petani terhadap program IP400 (X1) dan pengaruh karakteristik inovasi dari budidaya IP400 (X4) secara parsial dinyatakan signifikan terhadap keberlanjutan adopsi budidaya padi IP400 di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu: (1) evaluasi rekomendasi kebijakan dari budidaya IP400, khususnya dalam teknis peningkatan produktivitas padi yang berkaitan dengan keuntungan relatif yang dirasakan petani dan kompatibilitas dengan lahan tanam dan (2) seleksi lahan basah yang memiliki kesesuaian tinggi dengan persyaratan budidaya IP400 untuk menjamin hasil yang optimal serta mampu membawa keuntungan lebih bagi petani pelaksana budidaya, baik dari segi perekonomian maupun teknis pertanaman padi.