Abstrak


Kesesuaian Layanan Angkutan Umum terhadap Preferensi Pengguna Kereta Rel Listrik di Stasiun Transit Kota Depok


Oleh :
Fathin Muttaqin Frendra - I0620035 - Fak. Teknik

Terdapat 2 angkutan umum konvensional yang beroperasi di Kota Depok. Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai transportasi umum antar kota dan angkutan kota sebagai transportasi umum intra kota. Kendaraan pribadi menjadi moda angkutan yang paling banyak digunakan dalam perjalanan antar dan intra kota. Namun, kehadiran angkutan online membuat banyaknya pelaku perjalanan beralih menggunakannya, sebagaimana layanan yang ditawarkan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kesesuaian layanan angkutan umum terhadap preferensi pengguna kereta rel listrik di Stasiun Transit Kota Depok. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis statistik deskriptif, dengan teknik pengumpulan data primer melalui kuesioner dan observasi pada sampel, kemudian observasi lapangan, interpretasi peta, dan pengumpulan data sekunder melalui studi dokumen. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa jangkauan layanan angkutan kota di Kota Depok telah menjangkau ≈ 62% kawasan perumahan di Kota Depok. Dalam hal keamanan, layanan angkutan kota telah memenuhi 2 dari 3 parameter dari variabel keamanan, yakni identitas kendaraan dan lampu penerangan. Kemudian, layanan angkutan kota di Kota Depok juga telah sesuai dengan parameter standar pelayanan angkutan perkotaan. Selanjutnya, layanan ketiga moda angkutan dibandingkan dalam hal aksesibilitas, tarif, reliabilitas waktu, waktu tempuh, kenyamanan, dan jarak tempuh. Layanan angkutan kota hanya unggul dalam hal tarif, waktu tempuh (terhadap layanan kendaraan pribadi), serta jarak tempuh. Layanan angkutan kota telah sesuai dengan preferensi pengguna KRL yang menggunakan angkutan kota, sebagaimana seluruh parameter berupa standar layanan telah terpenuhi/sesuai. Sedangkan layanan angkutan kota hanya sesuai dengan preferensi pengguna KRL yang menggunakan angkutan online dalam hal tarif dan jarak tempuh, sisanya tidak sesuai. Kemudian, layanan angkutan kota hanya sesuai dengan preferensi pengguna KRL yang menggunakan kendaraan pribadi dalam hal aksesibilitas, tarif, serta jarak tempuh, dan sisanya tidak sesuai.