Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah kementerian yang bertanggung jawab pada bidang pendidikan di Indonesia. Kemendikbudristek menetapkan sebuah kebijakan baru di dunia pendidikan pada era Nadiem Makarim yang dinamakan kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini dianggap sebagai sebuah transformasi pendidikan di Indonesia. Dalam menyebarkan kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek membutuhkan bantuan dari agen-agen perubahan untuk turut menyebarkan kebijakan Merdeka Belajar, salah satunya yaitu Sidina Community. Kemendikbudristek menilai Sidina Community merupakan komunitas yang berperan penting dalam Merdeka Belajar karena beranggotakan orang tua peserta didik yang terpapar langsung oleh kebijakan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Humas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam menyosialisasikan kebijakan Merdeka Belajar kepada Sidina Community sebagai salah satu agen perubahan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi kepustakaan, serta observasi. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior dengan mengintegrasikan model POAC George R. Terry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh Humas Kemendikristek meliputi empat tahapan yaitu planning yang di dalamnya berisi unsur-unsur komunikasi dari Lasswell yaitu Who says What in Which channel to Whom with what Effect, organizing yang berisi pengorganisasian tim dan komunikator, actuating yang dilakukan dengan membuat seminar, webinar, serta pelatihan, dan controlling yang berisi rapat evaluasi dan pembuatan laporan.