Kendaraan bermotor berbahan bakar fosil maupun kegiatan antropogenik daerah perkotaan khusunya Jalan R.A Kartini, Kota Tegal dapat menghasilkan berbagai polutan atau emisi, salah satunya berupa debu atau partikulat PM2.5 dalam udara ambien. Partikel tersebut dikhawatirkan mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan dan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan tingkat risiko pajanan agen risiko partikel PM2.5 serta upaya pengelolaan berupa rekomendasi yang mungkin dapat dilakukan untuk memperbaiki atau mengurangi risiko pajanan agen risiko PM2.5. Penelitian ini dilakukan di Jalan R.A Kartini, Kota Tegal dengan metode pengambilan sampel berdasarkan SNI 19-7119.6-2005 dan analisis risiko dengan model Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang dilakukan terhadap 30 orang pedagang kaki lima berdasarkan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 di Jalan R.A Kartini sebesar 68,75 μg/m3 dan kategori tingkat risiko aman bagi 8 orang pedagang dengan berat badan sebesar ≥ 70 kg dan tidak aman bagi 22 orang pedagang dengan berat badan berkisar 42 kg-68 kg. Upaya pengelolaan risiko yang direkomendasikan yaitu penggunaan teknologi ATCS, penggunaan masker N95, menerapkan sistem satu arah, pemantauan kualitas udara ambien berkala, mengurangi kebiasaan merokok pada pedagang kaki lima, dan mengatur ulang jam kerja sesuai nilai batas aman.