Abstrak


Analisis Kota Yogyakarta sebagai Kota Ramah Disabilitas Ditinjau dari Pemenuhan Kebutuhan dalam Bergerak Penyandang Disabilitas


Oleh :
Fikakurrahni Azzahra - I0620036 - Fak. Teknik

Perhatian isu mengenai karakteristik kebutuhan dalam bergerak pada kelompok marjinal yaitu penyandang disabilitas menjadi salah satu yang banyak disorot di kalangan Indonesia. Meskipun jumlah penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta hanya 0,56?ri total penduduk di Kota Yogyakarta, namun pemerintah Kota Yogyakarta perlu untuk menyediakan sarana dan prasarana transportasi kota untuk kebutuhan pergerakan penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemenuhan kebutuhan dalam bergerak penyandang disabilitas di Kota Ramah Disabilitas Yogyakarta yang dilihat dari preferensi pemilihan moda transportasi dan penyediaan sarana dan prasarana transportasi umum penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah tuna daksa, tuna netra, tuna rungu wicara, disabilitas intelektual, dan disabilitas mental Kota Yogyakarta dengan teknik pengumpulan data melalui Teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui komunitas penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta dan observasi lapangan dan Teknik pengumpulan data sekunder melalui studi dokumen maupun instansi pemerintah. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan Teknik analisis regresi linier berganda, analisis pembobotan, analisis spasial dan analisis deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa factor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda dan kebutuhan dalam bergerak pada kelima jenis penyandang disabilitas berbeda-beda pada setiap jenisnya. Pemenuhan kebutuhan dalam bergerak penyandang disabilitas, Kota Yogyakarta menyediakan sarana dan prasarana transportasi berupa fasilitas halte, moda transportasi umum massal, dan jalur pedestrian yang sudah cukup memenuhi kebutuhan dalam bergerak penyandang disabilitas, namun mayoritas penyandang disabilitas cendrung memilih transportasi umum pribadi dan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum massal untuk melakukan pergerakan.