Abstrak


Hubungan Penggunaan Lahan terhadap Sebaran Kasus Terkonfirmasi COVID-19 di Kota Yogyakarta


Oleh :
Shafa Zaizafun Azzakiyya - I0620076 - Fak. Teknik

Bencana merupakan sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan manusia yang dipicu oleh faktor alam dan faktor non alam seperti perilaku manusia yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan berdampak pada psikologis. Salah satu jenis bencana yang tidak dapat diprediksi namun dapat menyebabkan dampak yang begitu besar yaitu bencana non alam. Bencana non alam yang tiba-tiba muncul baru-baru ini dan melanda seluruh dunia yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang menyerang fungsi pernapasan pada manusia. Penyebarannya yang cepat ke berbagai negara menyebabkan diperlukannya identifikasi penyebab penyebaran secara spasial khususnya pada lingkup perkotaan. Pada perkembangannya, kota-kota yang memiliki fungsi penggunaan lahan beragam menjadi salah satu sumber episentrum penularan baik secara lokal maupun regional salah satunya yakni Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan penggunaan lahan terhadap sebaran kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Yogyakarta sebagai tinjauan dalam upaya perencanaan ruang dan pengelolaan penggunaan lahan perkotaan guna mengurangi potensi risiko dan meningkatkan respon terhadap wabah bencana non alam. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2023 hingga 2024 dengan menggunakan data tahun 2020-2022. Pendekatan pada penelitian ini merupakan pendekatan deduktif dan menggunakan teknik analisis spasial Sistem Informasi Geografis (GIS) dan Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR). Berdasarkan pada hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penggunaan lahan terhadap sebaran kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan 72,93?ta COVID-19 di Kota Yogyakarta dapat dijelaskan faktor-faktor penyebarannya secara spasial. Selain itu, penggunaan metode GWPR menyebabkan perbedaan faktor spasial yang signifikan antar kelurahan yang meliputi keragaman penggunaan lahan, kepadatan bangunan, dan kedekatan kawasan permukiman dengan fasilitas umum.