Abstrak


Komunitas TIN-THIR dalam Pelestarian Makanan Tradisional dan Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Repti Wilda Wiliyanti - K4420067 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kegiatan Komunitas Tin-Thir dalam pelestarian makanan tradisional dan pengembangan pariwisata di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, (2) menganalisis hambatan dalam pelaksanaan kegiatan Komunitas Tin-Thir dalam pelestarian makanan tradisional dan pengembangan pariwisata di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi informan (pendiri Komunitas Tin-Thir, pedagang yang terlibat dalam Pasar Tin-Thir, pemangku kebijakan dan masyarakat sekitar), dokumen, peristiwa, dan literatur. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan time sampling. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif yaitu interaksi antara pengumpulan data dengan tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, dan verifikasi) secara siklus.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Komunis Tin-Thir berdiri pada tanggal 16 Oktober 2007. Komunitas ini bergerak pada bidang budaya, sosial, dan alam yang berpusat di Tawangrejo, Noyu, Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Komunitas Tin-Thir memiliki tujuan untuk melestarikan makanan dan kuliner tradisional serta budaya daerah khas setempat melalui event Pasar Tin-Thir. Pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Komunitas Tin-Thir berupa pengembangan pariwisata budaya dan kuliner melalui event wisata ngenger Kampung Tin-Thir. Pelaksanaan kegiatan Komunitas Tin-Thir terdiri dari berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon, tebar benih ikan, dan acara puncaknya pada penyelenggaraan Pasar Tin-Thir. Proses pelaksanaan kegiatan Komunitas Tin-Thir dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan Komunitas Tin-Thir, seperti mengikuti workshop yang diadakan oleh Komunitas Tin-Thir, menanam pohon dan menebar benih ikan bersama dengan Komunitas Tin-Thir, dan menjadi pedagang dalam penyelenggaraan Pasar Tin-Thir. Dalam pelaksanaan kegiatan Komunitas Tin-Thir, pemangku kebijakan mengajak warga sekitar untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan cara mengadakan pertemuan dengan warga. (2) Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan Komunitas Tin-Thir berupa hambatan intern dan ekstern. Salah satu hambatan intern berupa kurangnya persiapan Komunitas Tin-Thir dalam menyediakan uang ketip, sedangkan salah satu hambatan ekstern yaitu terjadinya bentrok antara sekolah alam dan sekolah formal.