Abstrak


Museum Pos Indonesia di Bandung Tahun 2009-2022


Oleh :
Aulia Rahma Nurrizka - B0420008 - Fak. Ilmu Budaya

Museum Pos Indonesia di Kota Bandung hadir sebagai salah satu tempat wisata edukasi sejarah yang berperan penting dalam melestarikan benda-benda koleksi komunikasi pos. Penelitian ini bertujuan, pertama menjelaskan sejarah berdirinya Museum Pos Indonesia di Bandung. Kedua, menganalisis dinamika Museum Pos Indonesia sebelum dan sesudah pandemi COVID-19. Ketiga, menjelaskan peran museum di bidang edukasi, teknologi dan pariwisata.

Penelitian ini menggunakan metode historis yang terdiri dari empat tahap yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik (verifikasi), Interpretasi, dan Historiografi. Dalam penelitian ini pengumpulan sumber diperoleh dari dokumen dan koleksi Museum Pos Indonesia, surat kabar, buku, staatsblad, artikel jurnal, peraturan pemerintah dan peraturan daerah. Wawancara dilakukan bersama Zamzam Zamakhsyary Arrazby, Arjund Hendriex dan Ayu Purnama Sari. Sumber tersebut dianalisis kebenaran dan keaslian, kemudian dilakukan penafsiran sumber, setelah itu dilakukan penyusunan dan penulisan secara kronologis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Pos Indonesia didirikan pertama kali tahun 1926 oleh Mr. G. M. Wigman. Tahun 1931 Jawatan PTT membuka kembali dan meresmikan museum tersebut dengan nama Museum PTT. Sebelum pandemi Museum Pos Indonesia mendapatkan jumlah kunjungan yang cukup bagus. Program kegiatan yang dijalankan beragam serta proses perawatan pada koleksi dilakukan secara rinci dan hati-hati agar tidak mudah rusak serta tahan lama. Pandemi COVID-19 menyebabkan kegiatan tidak terlaksana dengan baik. Museum Pos Indonesia sebagai tempat wisata edukasi dijadikan sarana pembelajaran non formal. Pembaruan di beberapa fasilitas dengan  teknologi terbaru untuk peningkatan pelayanan. Sebagai objek wisata bersejarah dengan daya tarik bangunan, isi, dan lokasi sekitarnya.