Abstrak. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di jalan raya
menyebabkan pencemaran udara dari emisi gas buang, yang berdampak negatif pada
kualitas udara di Surakarta. Pencemaran udara terjadi ketika unsur-unsur berbahaya masuk
atau bercampur dalam atmosfer, menyebabkan kerusakan dan penurunan kualitas
lingkungan. Salah satu polutan udara yang
berdampak besar terhadap kesehatan manusia adalah Particulate Matter (PM10),
yang memiliki tingkat toksisitas tinggi dan berperan dalam merusak kualitas
udara ambien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kadar konsentrasi PM10 dan pengaruh kecepatan angin, kelembapan dan
suhu terhadap PM10 serta dampak polusi udara di lokasi tersebut. Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu pengambilan sampel data lapangan PM10,
kecepatan angin, kelembapan dan suhu serta penyebaran kuisioner.
Kemudian dianalisis dengan
analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh factor meteorologis
terhadap PM10. Kemudian menggunakan konversi canter untuk mengetahui
PM10 selama 24 Jam. Hasil Lampiran 1penelitian diperoleh
pada jalan Urip
Sumoharjo kecepatan angin sebesar 1,74 m/s
berpengaruh signifikan terhadap PM10 , kelembapan sebesar sebesar 74,3 % tidak berpengaruh
signifikan terhadap konsentrasi PM10, suhu sebesar 32,2 C
berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi PM10. Selanjutnya
pada jalan Letjen S.Parman kecepatan angin sebesar 1,5 m/s
tidak beperngaruh signifikan terhadap PM10, kelembapan berpengaruh
signifikan terhadap PM10, suhu berpengaruh secara signifikan
terhadap PM10. Konsentrasi PM10 pada 2 (dua) lokasi tersebut, jalan Urip Sumoharjo sebesar 85,8 µg/Nm3 pada pengukuran 8 jam dan 78,1 µg/Nm3 pada pengukuran 24 jam. Pada jalan Letjen S.Parman sebesar
95,1 µg/Nm3 pada pengukuran 8
jam dan 84,6 µg/Nm3 pada pengukuran 24
jam. Diketahui pada 2 jalan
tersebut konsentrasi PM10
melebihi baku mutu sebesar 75 µg/Nm3 sesuai dengan PP Nomor 22 Tahun 2021.