PERBANDINGAN ANTARA SOFA SCORE DENGAN PRESEPSIN
SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PADA PASIEN SEPSIS
Asaduddien Faras1), Eko Setijanto2),
Heri Dwi Purnomo2), Ardana Tri Arianto2), Sugeng Budi
Santosa2)
1)Residen Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret/
RSUD Dr. Moewardi
2)SMF Ilmu
Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Dr. Moewardi/
Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Latar Belakang: Informasi
tentang faktor prediktif kematian dan keparahan pada pasien sepsis masih
terbatas. Skor SOFA, meski sering digunakan, memiliki keterbatasan dalam
mengidentifikasi risiko kematian. Presepsin, dengan sensitivitas dan
spesifisitas tinggi, juga digunakan sebagai prediktor mortalitas.
Tujuan: Untuk membandingkan
SOFA skor dan Presepsin sebagai prediktor mortalitas pada pasien sepsis.
Metode: Penelitian kohort
prospektif ini melibatkan pasien sepsis di ICU RSUD Dr. Moewardi dari Januari
hingga Maret 2024. Skor SOFA dan kadar Presepsin dicatat pada hari pertama dan
ketiga pasca diagnosis, dengan pasien dipantau selama 28 hari. Analisis data
meliputi analisis univariat, analisis survival Kaplan-Meier, dan regresi Cox.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 36 pasien sepsis. Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati pada jenis kelamin, jumlah leukosit, jumlah neutrofil, jumlah limfosit, dan NLR (p> 0,05). Perbedaan signifikan ditemukan pada kadar Presepsin pada hari ketiga dan skor SOFA (p < 0 p=0,010) p=0,008). p=0,024) p=0,001). HR=2,67; p=0,038) HR=5,17; p=0,003) HR=2,99; p=0,025) HR=5,71; p=0,002).>
Kesimpulan: Skor SOFA dan kadar Presepsin merupakan prediktor mortalitas signifikan
pada pasien sepsis, dengan Presepsin memiliki nilai prediktif yang lebih
tinggi. Mengintegrasikan parameter ini dapat meningkatkan manajemen sepsis dan
mengurangi mortalitas.