Tanah vertisol secara kimiawi mengandung hara
yang cukup baik untuk tanaman, tetapi untuk unsur hara fosfor (P) mudah
terfiksasi oleh Ca dan Mg serta untuk unsur hara kalium (K) dapat terserap
diantara kisi-kisi mineral sehingga tidak tersedia untuk tanaman. Unsur hara P
dan K dibutuhkan oleh tanaman padi karena memilki peranan penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan. Selain ketersediaan unsur hara, serapan hara pada
tanaman juga perlu diperhatikan khususnya pada tanah vertisol. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hijau dan pupuk anorganik terhadap
ketersediaan dan serapan hara P dan K pada padi di tanah vertisol. Penelitian
ini dilaksanakan di lahan sawah desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten
Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
faktor tunggal dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu A = Kontrol, B = NPK 200
kg/ha, C = Jerami Padi 10 ton/ha, D = Kirinyu 10 ton/ha, E = Kangkung Pagar 10
ton/ha, F = Eceng Gondok 10 ton/ha, G = NPK 100 kg/ha + Jerami 5 ton/ha, H =
NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5 tom/ha, I = NPK 100 kg/ha + Kangkung Pagar 5 ton/ha,
J = NPK 100 kg/ha + Eceng Gondok 5 ton/ha. Parameter tanah yang diujikan
meliputi pH, C organik, KTK, P tersedia, K tertukar. Parameter tanaman meliputi
tinggi tanaman, berat segar berat kering, jumlah anakan, P jaringan, K
jaringan, serapan P, serapan K. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan
taraf kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan uji DMRT dan korelasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pemberian macam pupuk hijau dan pupuk anorganik
berpengaruh signifikan dalam meningkatkan ketersediaan hara P dan K serta
serapan hara P dan K. Pemberian NPK 100 kg/ha + Kirinyu
5 ton/ha (H) dapat meningkatkan P tersedia sebanyak 57,09% jika dibandingkan
dengan kontrol (A). Pemberian kirinyu 10 ton/ha (D) menunjukan kenaikan K
tertukar tertinggi yaitu sebesar 41.46% jika dibandingkan dengan kontrol (A).
Pemberian NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5 ton/ha (H) memberikan hasil tertinggi
sebesar 14.98 mg/rumpun dan meningkatkan serapan P sebesar 696% jika
dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A). pemberian NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5
ton/ha (H) memberikan peningkatan serapan K terbanyak dibandingkan dengan
perlakuan kontrol (A) yaitu peningkatan sebesar 432%.