Abstrak


Pengaruh Macam Pupuk Hijau Potensial Setempat Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Hara Fosfor Dan Kalium Pada Padi Di Tanah Vertisol


Oleh :
Azhar Dimas Tjahjanto - H0220014 - Fak. Pertanian

Tanah vertisol secara kimiawi mengandung hara yang cukup baik untuk tanaman, tetapi untuk unsur hara fosfor (P) mudah terfiksasi oleh Ca dan Mg serta untuk unsur hara kalium (K) dapat terserap diantara kisi-kisi mineral sehingga tidak tersedia untuk tanaman. Unsur hara P dan K dibutuhkan oleh tanaman padi karena memilki peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Selain ketersediaan unsur hara, serapan hara pada tanaman juga perlu diperhatikan khususnya pada tanah vertisol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hijau dan pupuk anorganik terhadap ketersediaan dan serapan hara P dan K pada padi di tanah vertisol. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu A = Kontrol, B = NPK 200 kg/ha, C = Jerami Padi 10 ton/ha, D = Kirinyu 10 ton/ha, E = Kangkung Pagar 10 ton/ha, F = Eceng Gondok 10 ton/ha, G = NPK 100 kg/ha + Jerami 5 ton/ha, H = NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5 tom/ha, I = NPK 100 kg/ha + Kangkung Pagar 5 ton/ha, J = NPK 100 kg/ha + Eceng Gondok 5 ton/ha. Parameter tanah yang diujikan meliputi pH, C organik, KTK, P tersedia, K tertukar. Parameter tanaman meliputi tinggi tanaman, berat segar berat kering, jumlah anakan, P jaringan, K jaringan, serapan P, serapan K. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan uji DMRT dan korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian macam pupuk hijau dan pupuk anorganik berpengaruh signifikan dalam meningkatkan ketersediaan hara P dan K serta serapan hara P dan K. Pemberian NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5 ton/ha (H) dapat meningkatkan P tersedia sebanyak 57,09% jika dibandingkan dengan kontrol (A). Pemberian kirinyu 10 ton/ha (D) menunjukan kenaikan K tertukar tertinggi yaitu sebesar 41.46% jika dibandingkan dengan kontrol (A). Pemberian NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5 ton/ha (H) memberikan hasil tertinggi sebesar 14.98 mg/rumpun dan meningkatkan serapan P sebesar 696% jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A). pemberian NPK 100 kg/ha + Kirinyu 5 ton/ha (H) memberikan peningkatan serapan K terbanyak dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A) yaitu peningkatan sebesar 432%.