Domba merupakan salah satu komoditas ternak penghasil daging yang banyak diternakkan masyarakat baik secara modern maupun tradisional. Usaha penggemukan domba bertujuan untuk meningkatkan pendapatan peternak dengan cara mencapai bobot badan domba semaksimal mungkin. Tata laksana penggemukan adalah faktor penting dalam penggemukan domba karena peternak dapat mengetahui pemberian pakan dengan jumlah yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrien ternak. Keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis kelayakan usaha. Ayem Tentrem Farm merupakan salah satu peternakan domba yang kian mengembangkan usahanya. Materi yang digunakan dalam kegiatan tugas akhir ini adalah alat dokumentasi, alat tulis, timbangan, pita ukur, thermohygrometer, sepatu boot, dan wearpack. Metode yang digunakan dalam kegiatan tugas akhir ini adalah pengamatan secara langsung, wawancara dan studi pustaka. Tujuan tugas akhir yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, mengetahui tata laksana penggemukan dan analisis usaha di Ayem Tentrem Farm. Pemilihan bakalan domba mempertimbangkan umur bakalan, harga, dan bobot badan. Perkandangan yang diterapkan yaitu kandang koloni dengan tipe lantai panggung dan memiliki tipe atap monitor. Pakan yang diberikan berupa konsentrat dan kangkung kering yang diberikan 2 kali sehari dengan jumlah pemberian konsentrat 0,65 kg/ekor/hari dan kangkung kering 0,35 kg/ ekor/hari. Penyakit helminthiasis, diare, dan orf menjadi penyakit yang sering menyerang. Kebutuhan nutrien BK 0,545 kg, PK 0,137 kg, dan TDN 0,459 kg. Penanganan limbah kotoran dibuat menjadi pupuk kandang. Pemasaran limbah dan domba dilakukan secara online melalui facebook, instagram, whatsapp, dan tiktok. Usaha peternakan domba penggemukan Ayem Tentrem Farm dapat dikatakan layak untuk di jalankan, sesuai dengan nilai benefit cost ratio (BCR) 1,2, break even point (BEP) sebesar Rp 161.148.481, BEP unit 80 ekor, dan payback period (PP) 0,6 tahun. Tata laksana penggemukan di Ayem Tentrem Farm sudah berjalan dengan baik.