;
Latar Belakang: Masalah gizi pada remaja masih menjadi tantangan yang belum tuntas secara signifikan sampai saat ini. Kejadian malnutrisi baik gizi kurang atau gizi lebih pada remaja dapat disebabkan karena multifaktorial termasuk didalamnya perilaku picky eating dan pola konsumsi remaja (asupan zat gizi makro). Selain karena faktor perilaku dan asupan dari remaja itu sendiri, pola asuh makan dari orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan makan, aktivitas fisik berkontribusi pada pemeliharaan berat badan, komposisi tubuh, yang pada akhirnya memengaruhi status gizi pada remaja.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku picky eating, pola asuh makan, pola konsumsi (asupan zat gizi makro) dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja 13-15 tahun di Kota Surakarta.
Metode: Penelitian ini
merupakan studi cross sectional dan dilaksanakan di empat sekolah
SMPN di Kota Surakarta yaitu SMPN 10 dan SMPN 17 di Kecamatan
Banjarsari, SMPN 21 dan SMPN 26 di Kecamatan Jebres. Teknik pemilihan sampel
dengan multistage random sampling. Sejumlah 120 responden usia 13-15 tahun telah
memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner picky eating menggunakan Adult Eating
Behaviour Questionnaire (AEBQ), pola asuh makan dengan kuesioner Adolescent Perceptions of
Parents’ Feeding Practices, pola konsumsi (asupan
zat gizi makro) dengan Semi
Quantitative Food
Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan aktivitas fisik dengan Physical
Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A). Pengukuran antropometri dengan
timbangan digital berat badan dan microtoise. Analisis univariat dengan tabel
distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan Chi-Square dan analisis
multivariat dengan regresi logistik ganda.
Hasil: Uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara
perilaku picky eating (p=0,800), asupan protein (p=0,152), asupan
lemak (p=0,254) dan aktivitas fisik (p=0,295) dengan status gizi remaja.
Disamping itu, terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan
(p=0,001), asupan energi (p=0,045) dan asupan karbohidrat (p=0,013) dengan
status gizi remaja. Uji regresi logistik menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan secara simultan antara pola asuh makan (p=0,017) dan asupan
karbohidrat (p=0,003) dengan status gizi remaja.
Kesimpulan: Secara simultan,
pola asuh makan dan asupan karbohidrat secara bersamaan memiliki hubungan yang
signifikan dengan status gizi remaja.