Pendahuluan: Angka mortalitas ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Indonesia mencapai 4,25 juta/tahun di dunia. ISPA dipengaruhi 3 faktor, yaitu lingkungan, patogen, dan pejamu. Usia balita menjadi kategori yang rawan terkena ISPA karena fisiologis yang belum matang. Beberapa faktor lingkungan yang berhubungan dengan ISPA balita adalah kesehatan rumah dan paparan asap rokok. Rumah tidak sehat menjadi media berkembangnya patogen, sedangkan kandungan asap rokok beresiko menyebabkan infeksi. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kriteria rumah sehat dan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA balita. Metode: penelitian ini berdesain observasional cross sectional. Sampel berjumlah 315 orang tua dengan balita usia 12-59 bulan dengan teknik purposive sampling. Hasil wawancara dan observasi dengan kuesioner dianalisis dengan chi-square dan regresi ordinal. Hasil: terdapat hubungan antara kriteria rumah sehat (p-value 0,000) dan paparan asap rokok (p-value 0,000) dengan kejadian ISPA balita. Variabel kategori kriteria rumah sehat yang tidak memenuhi syarat berhubungan secara parsial (p-value 0,000) dan beresiko 6,9033 kali daripada kategori lainnya untuk mengalami ISPA; variabel kategori paparan asap rokok tinggi berhubungan secara parsial (p-value 0,000) dan beresiko 19,885 kali daripada kategori lainnya untuk mengalami ISPA. Kesimpulan: kriteria rumah sehat dan paparan asap rokok berhubungan dengan kejadian ISPA balita. Perbaikan kesehatan rumah dan pengurangan paparan asap rokok dapat digunakan untuk mencegah kenaikan ISPA balita.