Budidaya
bawang merah yang dilakukan saat ini menggunakan menggunakan bahan tanam umbi
yang berpotensi membawa virus. Biji botani menjadi alternatif yang dapat
dipilih sebagai bahan tanam Pembungaan dan pembentukan biji bawang merah di
dataran rendah masih tergolong rendah. Usaha yang dilakukan yaitu menggunakan
cara pengaplikasian pupuk dan memilih varietas yang sesuai untuk mendukung
pembungaan dan pembentukan biji bawang merah. Penelitian dilakukan di
ketinggian 129 mdpl dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial. Faktor
yang pertama yaitu cara pemupukan, terdiri dari pemupukan cara tabur dan cara
kocor. Faktor kedua yaitu varietas bawang merah, terdiri dari Bima Brebes,
Bauji, Tajuk, dan Batu Ijo. Cara pemupukan tabur berpengaruh signifikan meningkatkan
bobot biji per tangkai, bobot biji per rumpun, dan bobot biji per petak pada
varietas Bauji. Pemupukan cara kocor memberikan waktu pembungaan yang lebih
cepat dibandingkan dengan cara tabur. Varietas Bima Brebes memberikan waktu
pembungaan tercepat dari seluruh varietas dan varietas Tajuk memberikan bobot
bunga per rumpun tertinggi.