Keadaan yang sering
membuat santri tertekan karena ketatnya peraturan, pembelajaran serta padatnya
jadwal dipondok pesantren. Tinggal terpisah dengan orang tua maupun keluarga bagi
santri merupakan hal yang berat karena santri harus siap untuk menjalani
kehidupan secara mandiri. Hal tersebut tidaklah mudah terlebih lagi bagi santri
baru untuk menyesuaikan diri.” Berdasarkan wawancara menggambarkan
masih adanya santri yang sering menyendiri dan menarik diri dari
kegiatan sosial. Sampai adanya penurunan tingkat prestasi santri. Keadaan yang menekan membuat seseorang dalam perasaan
tidak berdaya maka akan menyebabkan dampak negatif, seperti tekanan darah naik,
mudah marah, sakit kepala, sedih, susah tidur, sulit untuk berkonsentrasi. Permasalaahn tersebut akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan dalam mengelola serta mengekspresikan
emosi untuk mencapai keseimbangan emosional yakni sebuah regulasi emosi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara kesulitan regulasi emosi dengan stress pada santriwati Pondok Pesantren
Modern Imam Syuhodo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Pengukuran psikologi dilakukan dengan menggunakan skala
PSS-10 (α=0,681).dan skala DERS (Difficulties in Emotion Regulation Scales).Uji hipotesis menggunakan teknik
analisis korelasi menunjukan terdapat hubungan antara kesulitan regulasi emosi
dengan stress pada santriwati Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo, dengan nila
sig sebesar 0,000, yang mana nilai tersebut lebih kecil
dari 0,05, serta nilai pearson correlation sebesar 0,680.
Mengindikasikan adanya hubungan positif yang
signifikan dan tingkat hubungan yang kuat antara kesulitan regulasi
emosi dan stress. Artinya, semakin tinggi tingkat kesulitan regulasi
emosi individu menunjukkan rendahnya tingkat regulasi emosi, yang akan
semakin meningkatkan tingkat stress yang dialami.