Abstrak


Analisis Kualitatif Peran Modal Sosial Pada Penghayat Kepercayaan Sapta Darma di Wonogiri


Oleh :
Putri Ari Suryani - D0317062 - Fak. ISIP

ABSTRAK


Putri  Ari  Suryani.  D0317062. ANALISIS KUALITATIF PERAN MODAL SOSIAL PADA PENGHAYAT KEPERCAYAAN SAPTA DARMA DI WONOGIRI . Skripsi.  Pembimbing  :  Dr.  Yuyun  Sunesti,  G.D.  Soc.,  M.A.  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan Politik.  Universitas  Sebelas  Maret  Surakarta.


Indonesia merupakan negara dengan sejuta keberagaman, dimana keberagaman yang ada didalamnya menjadi simbol dari persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.Salah satu aspek kehidupan sosial yang beragam adalah agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 1 tahun 1965 dan Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 1969, agama-agama yang dianut penduduk Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

Penghayat Kepercayaan Sapta Darma sebagai bagian dari keberagaman agama di Indonesia merupakan sebuah fakta sosial yang tidak dapat terbantahkan akan keberadaanya.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Modal Sosial Fukuyama dalam mencapai penerimaan sosial bagi penghayat kepercayaan Sapta Darma di Wonogiri. Penelitian ini menggunakan paradigma pendekatan kualitatif dengan metode studi etnografi. Informan ditentukan melalui teknik snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, dengan melakukan Triangulasi Sumber.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial, yang terdiri dari kepercayaan, norma, dan jaringan, memainkan peran penting dalam meningkatkan penerimaan sosial bagi komunitas penghayat Sapta Darma. Kepercayaan interpersonal dan kolektif yang tinggi di antara anggota komunitas mendorong solidaritas dan kolaborasi. Norma-norma sosial yang dianut, seperti Wewarah Pitu dan Panca Sifat Manusia, memperkuat identitas kolektif dan mendukung tindakan bersama. Sementara itu, jaringan sosial yang luas memungkinkan penghayat Sapta Darma untuk memperkenalkan diri dan ajaran mereka kepada masyarakat, membangun kepercayaan, dan memperkuat solidaritas.

Kata Kunci : Penghayat Kepercayaan, Sapta Darma, Modal Sosial, Penerimaan Sosial