Permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana proses kombinasi afiks nge-in dalam kolom komentar Instagram
@Folkative berdasarkan perspektif derivasional ragam nonstandar? dan (ii) bagaimana padanan kombinasi afiks nge-in
dalam ragam nonstandar dengan afiksasi me-i
dan me-kan dalam ragam standar di kolom komentar Instagram @Folkative?
Tujuan penelitian ini mencakup
dua hal, yakni (i) mendeskripsikan proses kombinasi afiks nge-in
berdasarkan perspektif derivasional ragam nonstandar dan (ii) mendeskripsikan
padanan kombinasi afiks nge-in dalam ragam nonstandar dengan afiks me-i
dan me-kan dalam ragam standar.
Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa kalimat yang
mengandung kata dengan kombinasi afiks nge-in. Sementara itu, sumber data yang digunakan adalah kolom komentar akun media sosial Instagram @Folkative kurun waktu September-Desember
2023. Data disediakan dengan metode simak dan teknik catat.
Kemudian, data dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur
langsung (BUL), teknik perluas dan teknik ganti.
Hasil dari analisis penelitian ini adalah (i) ditemukan lima tipe proses
yang membentuk verba, yaitu V→V, N→V, A→V, Adv→V, dan Num→V. Terdapat
satu proses yang tidak menurunkan kategori dari bentuk dasar, yakni V→V. Akan tetapi, tipe proses tersebut tergolong derivasi karena mengalami
perubahan makna. Selain itu, ditemukan pola kombinasi afiks nge-in ,
yakni nge + D + in dan nge + (D + in) dan (ii) terdapat data yang berpadanan dengan ragam standar me-i,
me-kan, dan tidak keduanya. Bentuk padanan pada afiks me-i berlaku
pada tipe proses V→V, N→V, dan A→V. Sementara itu, padanan afiks me-kan
berlaku pada tipe proses V→V, N→V, A→V, Adv→V, dan Num→V. Namun, terdapat tiga
proses yang beberapa datanya tidak berpadanan dengan afiks me-i maupun me-kan,
yakni V→V sebanyak 2 data, N→V sebanyak 2 data, dan A→V sebanyak 2 data.