Abstrak


Pemeliharaan Pola Praktik Ziarah Pada Makam Keramat Empang Bogor (Studi Kasus Kelompok Sayyid)


Oleh :
Divya Nafisa Maftuh - K8417022 - Fak. KIP

Studi ini dilakukan untuk mengetahui pola praktik ziarah kelompok Sayyid pada makam keramat yang berada di Masjid An-Nur Makam Keramat Empang yang merupakan makam seorang tokoh terkemuka yakni Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Attas. studi ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data studi ini meliputi observasi terkait keadaan lingkungan serta proses kegiatan saat ziarah, wawancara dengan 7 informan (pemilik, aktivis budaya, dan peziarah) dan dokumentasi terkait gambaran umum lokasi penelitian dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Uji validitas penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan oleh Miles dan Huberman digunakan, yang mencakup proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta verifikasi. Hasil penelitian ini berupa kegiatan ziarah yang dilakukan oleh kelompok sayyid saat mengunjungi Makam Keramat Empang dan pemeliharaan pola praktik ziarah yang dilakukan dalam mempertahankan tradisi dalam kelompok Sayyid yang dilakukan di Masjid An-Nur Empang. Pola praktik ziarah yang dilakukan sebagai upaya mempertahankan tradisi dalam kelompok Sayyid yakni pengajian di malam jumat dilanjutkan dengan membaca tahlil, yasin, ratibul haddad dan ratibul attas serta shalawat nabi. Kegiatan Maulid Nabi, perayaan Haul Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Attas dan Tabligh Akbar serta khusus pada bulan Ramadhan terdapat tradisi likuran. Norma yang berlaku di makam keramat empang sebelum mengunjungi makam yakni berwudhu atau menyucikan diri, mengucap salam kepada ahli kubur, membaca istighfar, membaca surat pendek kemudian rangkaian kegiatan setelah tiba di Makam membaca tahlil, tawasul, shalawat, yasin dan doa-doa. Hasil studi menunjukkan bahwa pola praktik keagamaan yang dilakukan di Masjid An-Nur dan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok sayyid telah berhasil yang kemudian dianalisis dalam menjawab pemelliharaan pola praktik ziarah dalam kelompok Sayyid menggunakan teori fungsional struktural dengan sistem tindakan, yang diketahui dengan skema AGIL, yaitu adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Hasilnya menunjukan bahwa makam keramat berperan memfasilitasi peziarah dalam melakukan praktik ziarah sehingga dapat mempertahankan tradisi dalam kelompok Sayyid, dan menghidupkan nila-nilai spiritualitas dan menguatkan norma sosial praktik keagamaan yang sudah berakar dalam masyarakat sehingga terjalin solidaritas sosial yang lebih dalam memperkuat indentitas komunitas sayyid. Penelitian ini telah membantu pengurus Masjid dan peziarah dalam mengatasi upaya dalam pemeliharaan pola praktik ziarah dalam kelompok Sayyid.