Abstrak


Uji Toksisitas, Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Buah.Nipah (Nypa Fruticans) serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Baku Pembuatan Sirup, Manisan Kering, Tepung, dan Dodol.


Oleh :
Syahrul Aji Jayani - I8319023 - Sekolah Vokasi

Ayub Mahmudi dan Syahrul Aji Jayani. “Uji Toksisitas, Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Buah Nipah (Nypa fruticans) serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Baku Pembuatan Sirup, Manisan Kering, Tepung, dan Dodol.”, Program Studi DIII Teknik Kimia Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret.

 

                        Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki kawasan pesisir pantai yang cukup luas. Pada kawasan pesisir pantai biasanya banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan Mangrove. Tidak hanya pada kawasan pantai tetapi pada kawasan perairan seperti sungai dan rawa juga biasa ditumbuhi oleh tanaman Mangrove. Pada dasarnya Mangrove tumbuh ataupun ditanam di sekitar kawasan perairan bertujuan untuk menahan abrasi pada tanah. Diantara banyak tanaman Mangrove terdapat salah satu jenis yang memiliki buah yang dapat dikonsumsi yaitu Nipah (Nypa fruticans). Berdasarkan penelitian terdahulu buah Nipah memiliki kandungan karbohidrat, protein serta kandungan antioksidan yang cukup baik untuk tubuh namun belum banyak masyarakat yang mengetahui akan manfaat dari buah Nipah sehingga pemanfaatnnya masih sangat kurang untuk itu perlu dilakukan penelitian terkait kandungan buah Nipah dan pemanfaatannya sebagai pangan fungsional.

                        Pada percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kandungan fitokimia, toksisitas serta aktivitas antioksidan pada buah nipah. Uji Toksisitas buah Nipah dilakukan menggunakan metode Bhrine Shrimp Letality Test (BSLT) yaitu pengujian sampel ekstrak Buah Nipah terhadap kematian larva udang Artemia salina Leach pada pengujian toksisitas didapatkan hasil bahwa persen kematian larva Artemia salina Leach adalah 0% sehingga buah Nipah tidak bersifat toksik. Sementara itu berdasarkan uji fotokimia buah Nipah mengandung senyawa fotokimia yaitu flavonoid, steroid, fenol, dan saponin. Uji Aktivitas Antioksidan silakukan menggunakan metode DPPH (2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang merupakan senyawa radikal. Mekanisme pengujian aktivitas antioksidan ini adalah melihat senyawa radikal bebas yang dapat direduksi oleh sampel. Pada pengujian aktivitas Antioksidan didapatkan bahwa buah Nipah memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dimana nilai IC50 sebesar 50,108 ppm.

                        Setelah dilakukan pengujian dan didapatkan hasil dari kandungan Buah Nipah selanjutnya yaitu dilakukan pembuatan produkolahan buah Nipah sebagai pangan fungsional. Olahan buah Nipah yang dibuat yaitu sirup buah Nipah, mansan kering buah Nipah, tepung buah Nipah, dan dodol buah Nipah. Setelah dilakukan pembuatan produk olahan buah Nipah selanjutnya dilakukan uji organoleptik dan uji lama waktu simpan produk. Uji waktu simpan memiliki hasil yang berbeda dari setiap produk dimana sirup bertahan 53 hari, manisan 59 hari, dodol 14 hari, dan tepung bertahan 4 bulan.