Penulisan hukum (skripsi) ini bertujuan untuk menganalisis pemakaian karya sinematografi dalam konten alur cerita film di YouTube berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kaitannya dengan doktrin penggunaan wajar/fair use doctrine serta mengetahui upaya perlindungan hukum yang dilakukan Pencipta/Pemegang Hak Cipta atas pemakaian karya sinematografi dalam konten alur cerita film di YouTube.
Penulisan hukum (skripsi) ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan bersifat preskriptif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer berupa Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, dan United States Copyright Act 1976, bahan hukum sekunder berupa buku teks dan jurnal hukum, serta bahan hukum tersier berupa kamus dan ensiklopedia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian karya sinematografi dalam konten Alur Cerita Film di YouTube melanggar Hak Cipta karena secara tanpa izin melaksanakan hak moral dan hak ekonomi Pencipta, tidak memenuhi unsur pembatasan Hak Cipta sebagaimana dinyatakan pada ketentuan Pasal 43 huruf d dan ketentuan Pasal 44 (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, serta tidak sesuai dengan ketentuan fair use dalam Section 107 United States Copyright Act 1976. Upaya perlindungan hukum yang dilakukan Pencipta/Pemegang Hak Cipta atas pemakaian karya sinematografi dalam konten alur cerita film di YouTube meliputi perlindungan hukum eksternal dan internal. Dalam perlindungan hukum eksternal sengketa atas kasus konten alur cerita film dapat diselesaikan melalui alternatif penyelesaian sengketa, arbitrase, atau pengadilan. Upaya perlindungan hukum internal dapat dilaksanakan Pencipta/Pemegang Hak Cipta dengan mengadukan video yang melanggar Hak Cipta dengan mengajukan permintaan penghapusan karena pelanggaran Hak Cipta dan mengajukan klaim melalui Content ID.