Anak berkebutuhan khusus (ABK) di
SDN Petoran yang memiliki rentang usia dari 7 tahun hingga 13 tahun menujukan
kemampuan dalam motorik halusnya yang belum berkembang. Kurangnya motorik halus
dapat berpengaruh besar kepada anak dalam hal pembelajaran dan kehidupan
sehari-hari. Program intervensi yang bertujuan untuk mengembangkan motorik
halus anak bisa menjadi alternatif pembelajaran yang tepat, namun tidak
tersedianya modul intervensi untuk pengembangan ini merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
modul dasar kolase pada anak berkebutuhan khusus. Modul ini mempunyai judul
“Modul Intervensi Kegiatan Kolase (Fun Collage)”. Modul ini berisi
kegiatan asesmen, instrumen pre-test dan post-test, dan kegiatan
intervensi.
Teknik Purposive sampling
diaplikasikan guna mengambil sampel yang akan digunakan. Modul “Fun Collage”
telah divalidasi oleh delapan validator, menurut hasil validasi yang sudah
dihitung menggunakan Aiken’s V mendapatkan indeks V >0,8 yaitu
,905 dengan keterangan sangat tinggi, serta perhitungan validasi untuk
instrumennya dinyatakan indeks V lebih dari 0,8 yaitu ,937 dengan
keterangan sangat tinggi. Kedua hasil validasi di atas dapat disimpulkan bahwa
instrumen beserta modulnya dinyatakan valid. Reliabilitas modul diambil dari
para observer yang akan melakukan kegiatan intervensi dan mendapatkan hasil
bahwa modul sudah dapat digunakan dan reliabel sebagai petunjuk dalam
pelaksanaan intervensi. Reliabilitas instrumen diambil dengan uji coba lapangan
kepada empat anak berkebutuhan khusus dan mendapatkan hasil Interclass Correlation Coefficient (ICC) dan Cronbach’s Alpha di atas
,679 yang dinyatakan bahwa instrumen reliabel dan dapat di gunakan.