Akrolein merupakan bahan yang banyak digunakan untuk memproduksi asam
akrilat, asam amino sintesis, dan banyak produk lainnya. Pabrik akrolein dari
gliserol dirancang akan memiliki kapasitas 35.000 ton/tahun bertujuan untuk
memenuhi tingginya angka kebutuhan akrolein di Asia akibat keterbatasan
industri. Satu kg produk akrolein membutuhkan 1,61 kg gliserol dan
0,002 kg hidroquinon serta menghasilkan limbah air dan akrolein 0,64 kg. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di
Belawan pada tahun 2024, dan beroperasi pada tahun 2026.
Produksi akrolein dimulai dengan mencampurkan gliserol dengan air
hingga komposisinya menjadi 10% gliserol : 90% air. Campuran tersebut diuapkan
dengan bantuan furnace hingga suhu 300oC sebelum masuk ke dalam
reaktor. Akrolein diproduksi dengan metode dehidrasi dengan umpan masuk bersuhu
300oC dan tekanan 1 atm dalam reaktor fixed bed multitube pada
kondisi adiabatic non isothermal dengan katalis Silicotungstic acid (HSiW)
support γ-Al2O3.
Reaksi bersifat endotermis dengan konversi sebesar 99,55%. Output reaktor
bersuhu 299oC berupa gas campuran akrolein, air dan sedikit
gliserol. Campuran tersebut dikondensasi dan dipisahkan dengan bantuan 2 menara
distilasi hingga didapatkan akrolein dengan kemurnian hingga 97%.
Inhibitor berupa hidroquinon ditambahkan pada produk agar akrolein tidak mudah
terpolimerisasi saat disimpan di tangki penyimpanan. Pada menara distilasi 2,
didapatkan hasil bawah berupa sisa gliserol yang tidak bereaksi di reaktor.
Gliserol tersebut direcycle menuju mixer 1 bersama dengan air untuk
ditambahkan dengan gliserol dari tangki sebelum campuran menuju kembali ke
reaktor untuk proses dehidrasi.
Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air sebesar 0,00088 m3/kg produk, pendingin HE sebesar 0,00086 m3/kg
produk, listrik sebesar
0,077 kWh/kg produk, unit udara tekan sebesar 0,015 m3/kg
produk, unit bahan bakar IDO dan HSD sebesar 0,15 L/kg produk dan 0,015 L/kg
produk, serta unit steam sebesar 1,63 kg/kg produk. Kualitas bahan baku
dan produk juga dijaga sesuai spesifikasi dengan adanya laboratorium dan limbah
yang dibuang dijaga agar sesuai dengan batasan yang ditetapkan pemerintah.
Pabrik berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line
and staff. Sistem kerja karyawan dibagi berdasarkan jam kerja yang terdiri
dari 132 orang karyawan shift dan 60
orang karyawan non-shift. Kebutuhan karyawan yang bekerja dalam satu
tahun sebesar 0,011 manhour/kg produk akrolein.
Berdasarkan hasil
analisis ekonomi, diperoleh payback period (PBP) dan
discounted payback period (DPBP) selama 3,03 tahun dan 3,27 tahun, Rate of Return on Investment (ROROI)
dan Discounted Cash-Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 38,65?n 20,39%. Diperoleh juga evaluasi risiko berupa titik impas kapasitas pabrik atau biasa disebut Break
Even Point (BEP) pada nilai 56,81?n Shut
Down Point (SDP) pada nilai 33,94%.
Dapat disimpulkan dari analisis
ekonomi tersebut, pabrik akrolein dengan proses dehidrasi dengan kapasitas
35.000 ton/tahun layak didirikan.