Muhammad Rizal Utama, Sari Ayu Dwi Lestari, 2024, Prarancangan Pabrik Nitroselulosa dari Selulosa dan Asam Nitrat Kapasitas 10.000 Ton/Tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kebutuhan nitroselulosa di
Indonesia masih dipenuhi dari luar negeri seperti China dan negara-negara di
Eropa. Hal ini dapat menjadi peluang pendirian pabrik nitroselulosa di
Indonesia. Nitroselulosa dengan kadar nitrogen tinggi diatas 12,75% (Propelant
Nitro Cellulose-PNC) dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku peledak dan
bahan bakar penggerak roket. Sedangkan, untuk nitroselulosa dengan kadar
nitrogen rendah 10,5% - 12,75% (Industrial Nitro Cellulose-INC) dapat
digunakan sebagai dasar bahan baku perekat dan pelapis. Pabrik nitroselulosa
berkapasitas 10.000 ton/tahun didirikan di Kawasan Industri Kota Bukit Indah,
Purwakarta, Jawa Barat.
Reaksi
nitrasi antara selulosa dan asam nitrat berlangsung pada fase cair menggunakan
katalis asam sulfat di reaktor alir tangka berpengaduk (R-101) pada suhu 40oC
dan tekanan 1 atm secara adiabatis. Konversi reaksi nitrasi sebesar 93%
terhadap selulosa. Asam campuran yang terdiri dari asam nitrat, asam sulfat,
dan air dicampur terlebih dahulu di mixer (M-101). Produk keluaran reaktor
(R-101) akan dipisahkan dengan rotary drum vacuum filter (RDVF-101)
untuk memisahkan padatan dari filtratnya. Padatan keluaran RDVF-101 akan
dihaluskan dan diseragamkan ukurannya dengan menggunakan ball mill (BM-101)
dan vibrating screen (VS-101) hingga mencapai ukuran padatan
nitroselulosa 150 mesh. Filtrat keluaran RDVF-101 akan direcycle dengan
menggunakan menara distilasi (MD-101) dan evaporator (EV-101). Menara distilasi
(MD-101) digunakan untuk recycle asam nitrat, sedangkan evaporator (EV-101)
digunakan untuk recycle asam sulfat.
Kebutuhan spesifik bahan baku
selulosa sebesar 0,558 kg/kg produk, asam nitrat 0,921 kg/kg produk, dan asam
sulfat 0,064 kg/kg produk. Unit utilitas menyediakan kebutuhan air, steam, listrik, udara tekan, dan bahan
bakar. Air berasal dari sungai Citarum dengan kebutuhan 0,041 m3/kg
produk. Kebutuhan spesifik steam 5,523
kg/kg produk, listrik 0,317 kW/kg produk, udara tekan 0,046 m3/kg
produk. Bahan bakar untuk boiler sebesar
0,157 L/kg produk dan bahan bakar untuk generator sebesar 0,034 L/kg produk.
Pabrik ini dilengkapi dengan laboratorium untuk menunjang kontrol mutu bahan
baku dan produk.
Bentuk perusahaan yang
dipilih adalah Perseroan Terbatas, dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan
berdasarkan pembagian jam kerja terdiri dari karyawan shift sebanyak 128 karyawan dan non-shift
sebaganyak 69 karyawan. Hasil analisis ekonomi
diperoleh ROROI (Rate of Return on
Invesment) sebesar 46,71%, PBP (Pay
Back Period) selama 2,14 tahun, DPBP (Discounted
Cash Flow Rate of Return) sebesar 26,26%, dan DPBP (Discounted Pay Back Period) sebesar 2,39 tahun. BEP (Break Event Point) sebesar 54,87%, dan
SDP (Shut Down Point) sebesar 32,34%.
Berdasarkan analisis ekonomi, pabrik nitroselulosa layak dipertimbangan untuk
didirikan.