;
<!--[if gte mso 9]><xml>
Bencana Lumpur telah menenggelamkan 1.071 hektar tanah yang mencakup 15 desa di 3 Kecamatan, salah satunya adalah Desa Kalitengah. Hilangnya lahan permukiman membuat masyarakat Desa Kalitengah terpaksa untuk bermukim disekitar lokasi bencana. Sedangkan perbaikan infrastruktur pasca bencana justru menjadi daya tarik imigran untuk menetap disekitar bencana. Hal ini membuat bentuk permukiman Desa Kalitengah menjadi berubah mengingat kondisi fisik dan non fisik yang tidak sama seperti sebelum adanya bencana. Lokasi Desa Kalitengah saat ini memiliki tingkat risiko bencana tinggi dengan jumlah penduduk yang drastis dibandingkan lokasi lainnya membuat masyarakat merubah bentuk permukiman berdasarkan pengetahuan mereka saat terjadi bencana. Fokus penelitian yang dilakukan adalah mengenai perubahan morfologi permukiman di Desa Kalitengah yang berada pada kawasan Lumpur Lapindo yang kemudian dihubungkan dengan mitigasi bencana mengingat Desa Kalitengah yang berada pada kawasan bencana. Metode yang digunakan adalah Kualitatif dan didukung analisis kuantitatif. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen morfologi permukiman sebelum dan sesudah bencana, aspek yang mempengaruhi perubahan dan karakteristik morfologi yang berhubungan dengan mitigasi bencana. Sehingga didapatkan informasi mengenai penanganan permukiman dikawasan bencana khususnya kawasan Lumpur Lapindo yang masih aktif hingga saat ini.