Abstrak


Skema Perkawinan Dengan Metode Maximum “Avoidance Of Inbreeding” Pada Populasi Ayam Kedu Hitam


Oleh :
Abdel Hakim Nabiel El Luthfiy - H0520002 - Fak. Peternakan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui besar persentase tekanan

inbreeding dari skema perkawinan yang telah didesain selama 5 generasi kedepan.

Objek yang digunakan berupa 12 ekor jantan dan 60 ekor betina Ayam Kedu

Hitam yang telah didesain skema perkawinannya. Penelitian dilakukan pada bulan

April – Agustus 2023 di Satker Maron Kabupaten Temanggung dan Laboratorium

Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret. Parameter yang

diamati berupa Pertambahan Berat Badan Harian (g), Avarage Daily Growth (g),

Koefisien Inbreeding (%), Laju Inbreeding (%). Data kuantitatif dianalisis

menggunakan software R Studio dengan package pedigree. Umumnya koefisien

inbreeding suatu individu adalah setengah dari koefisien kekerabatan individu

tersebut dengan tetuanya (Sawitri dan Takandjandji, 2016). Hasil dari skema

perkawinan yang telah disusun mendapatkan koefisien inbreeding pada generasi

nol, satu, dua, tiga dan empat sebesar 0% yang menandakan pada generasi

tersebut belum ditemukan tekanan inbreeding. Tekanan inbreeding muncul pada

generasi kelima yang menandakan adanya indikasi perkawinan sedarah. Skema

perkawinan yang telah diatur seedemikian rupa berhasil memperlihatkan bahwa

persentase inbreeding dapat terpantau. Hal tersebut mempengaruhi tercapainya

berat badan dan ADG pada G1 sebesar 630,49 g dan 9,95 g dari tetua yang

memiliki berat badan sebesar 1,6-2,9 kg.