Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model problem based learning berbasis socio-scientific
issues terhadap kemampuan pemecahan masalah, (2) pengaruh model problem based learning berbasis socio-scientific issues terhadap hasil
belajar kognitif, serta (3) pengaruh model problem
based learning berbasis socio-scientific
issues terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar kognitif. Metode
penelitian menggunakan metode quasi
experiment dengan pretest-posttest
control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA
Islam 1 Surakarta. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling, sehingga terpilih kelas X-1 sebagai kelas
ekperimen sejumlah 29 siswa dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol sejumlah 32
siswa. Pengumpulan data menggunakan data tes dan nontes. Analisis data dengan
uji prasyarat, uji N-Gain, dan uji
hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney
dan uji Kruskal-Wallis. Hasil
penelitian menunjukkan: (1) Ada pengaruh model problem based learning berbasis socio-scientific
issues terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi struktur
atom-keunggulan nanomaterial dari uji Mann-Whitney
menunjukkan nilai Asymp Sig. (2 tailed)
0,000 < 0>1 diterima serta nilai uji N-Gain sebesar 0,64 dengan persentase
63,75% artinya cukup efektif meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. (2) Ada
pengaruh model problem based learning
berbasis socio-scientific issues
terhadap hasil belajar kognitif pada materi struktur atom-keunggulan
nanomaterial dari uji Mann-Whitney
menunjukkan nilai Asymp Sig. (2 tailed)
0,000 < 0>1 diterima serta nilai uji N-Gain sebesar 0,61 dengan persentase
61,21% artinya cukup efektif meningkatkan hasil belajar kognitif. (3) Ada
pengaruh model problem based learning
berbasis socio-scientific issues
terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar kognitif dari uji Kruskal-Wallis memiliki Sig. 0,000 ≤
0,05 sehingga H1 diterima.