Sekolah Lapang (SL) di Desa Bonorejo dilaksanakan sejak tahun 2020 atas inisiasi Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) bekerjasama dengan Yayasan Bendera Nusantara (FIELD) sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Pelaksanaan sekolah lapang berdasar pada sistem pertanian organik ramah lingkungan dengan memperhatikan keseimbangan ekologis. Salah satu kendalanya yaitu kurangnya minat masyarakat Desa Bonorejo dalam mengikuti program ini dan kurang aktifnya sebagian petani peserta SL. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis proses pemberdayaan, dampak, dan faktor pendukung serta penghambat pemberdayaan petani dalam penerapan pertanian organik melalui sekolah lapang pertanian di Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Metode penentuan lokasi secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Bonorejo. Metode penentuan informan yaitu purposive dan snowball. Jumlah informan sebanyak 10 orang. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Metode analisis data dengan pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dengan triangulasi sumber, metode, dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan pemberdayaan petani di Desa Bonorejo terdiri atas tahap penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan. Dampak pemberdayaan terdiri dari dampak ekonomi, dampak perubahan perilaku, dan dampak sosial. Faktor pendukung pemberdayaan terdiri dari dukungan Pemerintah Desa Bonorejo, petani peserta aktif program sekolah lapang, dan fasilitator. Faktor penghambat terdiri dari partisipasi masyarakat desa minim, ketimpangan antar petani peserta sekolah lapang, perizinan pemasaran produk sulit, dan intervensi pihak eksternal.