Ramadhan Kusuma Yuda. 2024. Gaya Bahasa dan Nilai Religiusitas dalam Syair Melayu dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra. Disertasi. Promotor: Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Kopromotor: Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum. Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Penelitian kualitatif dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan mengumpulkan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dalam syair Melayu di Provinsi Kalimantan Barat, mendeskripsikan nilai religiusitas dalam syair Melayu di Provinsi Kalimantan Barat, dan mendeskripsikan pemanfaatan hasil penelitian ini sebagai bahan ajar mata kuliah Apresiasi Sastra.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian etnografi. Objek kajian dalam penelitian ini adalah syair Melayu Kalimantan Barat yang dispesifikkan menjadi syair Melayu Pontianak, syair Melayu Ketapang, dan syair Melayu Kayong Utara. Teknik validitas yang digunakan yaitu triangulasi sumber, triangulasi teori, dan triangulasi metode yang diwujudkan dengan melaksanakan focus group discussion (fgd). Adapun pihak-pihak yang berperan di dalamnya adalah para praktisi dan pakar yaitu penyair Kalimantan Barat, budayawan, dosen, dan mahasiswa dari empat perguruan tinggi berbeda di Kalimantan Barat yakni Universitas PGRI Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP), ISBI Singkawang, dan IAIS Sambas.
Hasil penelitian menunjukkan: pertama, unsur-unsur gaya bahasa di dalam syair Melayu Kalimantan Barat dirangkai secara puitis dan menjadikan syair ini menarik untuk disimak, dipelajari, dan diteliti. Kedua, unsur-unsur nilai religiusitas di dalam syair Melayu Kalimantan Barat mengandung pesan mendalam untuk taat kepada Allah dan meneladani Rasulullah, hormat kepada orang tua, dan anjuran berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, pemanfaatan syair terfokus sebagai salah satu referensi bahan ajar Apresiasi Sastra di perguruan tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat turut melestarikan syair Melayu Kalimantan Barat sebagai warisan budaya takbenda Indonesia untuk terus dipelajari hingga di tingkat perguruan tinggi. Penggunaan syair Melayu Kalimantan Barat sebagai bahan ajar merupakan bentuk pembelajaran sangat baik digunakan di kelas sebagai bentuk pengenalan dan pelestarian kearifan lokal setempat. Gaya bahasa dan nilai religiusitas yang terkandung di dalam syair Melayu Kalimantan Barat sesuai dengan gambaran karakter masyarakat Kalimantan Barat.