Abstrak


Pusat Agribisnis Kreatif di Ngemplak, Boyolali dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis


Oleh :
Alya Fajria - I0218011 - Fak. Teknik

Kabupaten Boyolali menghadapi tantangan terkait semakin menurunnya jumlah rumah tangga usaha pertanian (RUTP) dan rendahnya partisipasi petani muda, yang dapat mengancam ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian daerah. Di sisi lain, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, memiliki potensi besar dalam sektor agribisnis, khususnya pertanian, dan direncanakan oleh Kementrian Pertanian pada tahun 2021 akan menjadi model kawasan korporasi pertanian keluarga. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, pembangunan Pusat Agribisnis Kreatif di Ngemplak direncanakan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan regenerasi petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. Pusat Agribisnis Kreatif ini akan menjadi fasilitas terpadu yang mencakup berbagai kegiatan agribisnis, mulai dari produksi tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan produk pertanian, pemasaran, hingga pelatihan dan penyuluhan bagi petani dan masyarakat. Selain itu, pusat ini juga akan menjadi sarana wisata dan edukasi pertanian yang dapat menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian. Pendekatan arsitektur ekologis diterapkan dalam desain Pusat Agribisnis Kreatif, dengan prinsip-prinsip yang berfokus pada efisiensi energi, penggunaan material lokal, pengelolaan air dan limbah secara berkelanjutan, serta integrasi dengan ekosistem lokal. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan berkelanjutan, sehingga dapat mendukung keberlanjutan sektor agribisnis sambil menjaga keseimbangan alam. Dengan demikian, pusat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan petani, mendorong regenerasi petani muda, dan memperkuat ketahanan pangan di Boyolali.Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan mengidentifikasi masalah, pengumpulan data, menganalisis dan menyusun konsep desain. Tahapan ini menghasilkan penerapan Arsitektur Ekologis dalam konsep tapak, peruangan, bentuk dan tampilan, serta utilitas.