Kabupaten Boyolali
menghadapi tantangan terkait semakin menurunnya jumlah rumah tangga usaha
pertanian (RUTP) dan rendahnya partisipasi petani muda, yang dapat mengancam
ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian daerah. Di sisi
lain, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, memiliki potensi besar dalam sektor
agribisnis, khususnya pertanian, dan direncanakan oleh Kementrian Pertanian
pada tahun 2021 akan menjadi model kawasan korporasi pertanian keluarga. Sebagai
upaya untuk mengatasi masalah tersebut, pembangunan Pusat Agribisnis Kreatif di
Ngemplak direncanakan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan
regenerasi petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. Pusat
Agribisnis Kreatif ini akan menjadi fasilitas terpadu yang mencakup berbagai
kegiatan agribisnis, mulai dari produksi tanaman pangan dan hortikultura,
pengolahan produk pertanian, pemasaran, hingga pelatihan dan penyuluhan bagi
petani dan masyarakat. Selain itu, pusat ini juga akan menjadi sarana wisata
dan edukasi pertanian yang dapat menarik minat generasi muda untuk terlibat
dalam sektor pertanian. Pendekatan arsitektur ekologis diterapkan dalam desain
Pusat Agribisnis Kreatif, dengan prinsip-prinsip yang berfokus pada efisiensi
energi, penggunaan material lokal, pengelolaan air dan limbah secara
berkelanjutan, serta integrasi dengan ekosistem lokal. Tujuan utama dari
pendekatan ini adalah untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan, hemat
energi, dan berkelanjutan, sehingga dapat mendukung keberlanjutan sektor
agribisnis sambil menjaga keseimbangan alam. Dengan demikian, pusat ini
diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan
petani, mendorong regenerasi petani muda, dan memperkuat ketahanan pangan di
Boyolali.Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan
mengidentifikasi masalah, pengumpulan data, menganalisis dan menyusun konsep
desain. Tahapan ini menghasilkan penerapan Arsitektur Ekologis dalam konsep
tapak, peruangan, bentuk dan tampilan, serta utilitas.