;
Latar Belakang: Ketergantungan nikotin merupakan salah satu
bentuk ketergantungan yang sulit diatasi, dengan dampak negatif yang signifikan
terhadap kesehatan fisik dan mental. Berhenti merokok dapat meningkatkan
kualitas hidup dan mengurangi risiko penyakit. Acceptance and commitment therapy
(ACT) menawarkan pendekatan psikoterapi yang membantu individu mengatasi
ketergantungan nikotin secara umum, dan secara khusus bagi pasien yang mendapat terapi rumatan metadon.
Tujuan: Mengetahui
tahapan ACT untuk berhenti merokok atau abstain penggunaan nikotin pada pasien
ketergantungan nikotin yang mendapat rumatan metadon.
Metode: Penelitian ini merupakan studi
kasus dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan dua subjek dengan
ketergantungan nikotin yang mendapat rumatan metadon. Intervensi ACT diberikan
selama beberapa sesi, dengan fokus pada penerimaan pengalaman internal,
peningkatan fleksibilitas psikologis, dan komitmen pada perubahan perilaku.
Data dianalisis menggunakan metode constant
comparative method dari Glasser. Validitas data menggunakan uji
credibility dengan triangulasi dan uji transferability. Penyajian data menggunakan tabel, grafik dan
disertai verbatim.
Hasil: Didapatkan hasil bahwa proses ACT yang dilakukan dapat membuat kedua subjek
berhenti merokok / abstain penggunaan nikotin. Terdapat
perubahan positif dalam motivasi berhenti merokok pada kedua subjek setelah
intervensi. Terdapat peningkatan kesadaran akan pola ketergantungan, penerimaan
perasaan yang sulit tanpa reaksi impulsif, dan secara bertahap membangun
komitmen untuk berhenti merokok. Terdapat perbaikan dari pengukuran instrumen
yang digunakan pasca pemberian intervensi, yaitu peningkatan skor motivasi
berhenti merokok, penurunan skor Alcohol, Smoking and Substance Involvement
Screening Test (ASSIST)
dan penurunan skor Fagerstrom Test for Nicotine
Dependence
(FTND).
Simpulan: ACT dengan setting terapi individu menunjukan hasil penghentian/ abstain penggunaan pada pasien ketergantungan nikotin yang mendapat rumatan metadon. Modul yang digunakan pada studi penelitian ini dapat digunakan sebagai penuntun atau pedoman dalam pelaksanaan ACT pada pasien ketergantungan nikotin.