Abstrak


Budidaya dan Analisis Usahatani Sawi Hijau (Brassica juncea L.) dengan Penambahan Pupuk Organik Cair


Oleh :
Reyna Putri Aulia - V4121079 - Sekolah Vokasi

Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas tanaman yang paling banyak dipasarkan dan di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Produksi sawi hijau mengalami penurunan dari tahun 2021 hingga tahun 2023. Penurunan tersebut diindikasi karena cara pemupukan yang salah. Pemupukan secara kimia masih menjadi alasan kuat dari rusaknya lahan pertanian dan dalam jangka panjang akan merusak lahan. Untuk itu penggunaan pupuk organik diharapkan mampu mengubah kebiasaan buruk masyarakat dalam ketergantungannya menggunakan pupuk kimia. Tujuan tugas akhir dengan budidaya sawi hijau ini yaitu mengkaji budididaya sawi hijau (Brassica juncea L.) dengan pemberian pupuk organik cair, serta mengkaji pemasaran dan analisis usahatani pada hasil budidaya sawi hijau. Kegiatan budidaya dilakukan di Desa Banjarejo Kabupaten Magetan dengan ketinggian 104 mdpl dan suhu antara 30-310C. Budidaya dilakukan secara konvensional di lahan, pengolahan lahan dilakukan 1 minggu sebelum masa tanam dengan pencangkulan, selanjutnya dilakukan dengan pembuatan bedengan dan pemasangan mulsa. Benih ditanam sebanyak 3-4 biji dalam 1 lubang tanam, dengan jarak antar lubang 20x20cm. Pemupukan menggunakan POC GDM selama 1 minggu sekali, penyiraman dilakukan 1x sehari pada pagi hari dan penyiangan yang dilakukan setiap hari. Pengendalian hama menggunakan insektisida nabati bawang putih, dan pemanenan dilakukan saat sawi mulai berusia 28 HST dengan ciri fisik daun dan batang sudah lebih kuat. Hasil budidaya sawi hijau dengan aplikasi POC menghasilkan total 120 kg tanaman. Rata-rata tinggi tanaman 15,25 cm dengan jumlah daun rata-rata 9 helai. Berat sawi hijau per tanaman sekitar 51,4 gram, dan dipanen pertama saat usia 28 HST. Segmen pasar tertuju untuk tengkulak/pedagang sayur, penyuka produk organik, target pasar hanya menyediakan produk sawi hijau, posisi produk yaitu tanpa menggunakan bahan kimia apapun. Pemasaran hasil budidaya sawi hijau dilakukan dengan menjual kepada tengkulak sayur, sawi hijau dijual dengan harga Rp 3.000/ikat. Berdasarkan hasil analisis, usahatani ini mengalami keuntungan sebesar Rp 21.084,35.