Abstrak


Pengaruh Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn) terhadap Kadar LDL pada Tikus Wistar Model Sindrom Metabolik


Oleh :
Tania Hadiwijaya - G0021214 - Fak. Kedokteran

Tania Hadiwijaya, G0021214, 2024. Pengaruh Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn) terhadap Kadar LDL pada Tikus Wistar Model Sindrom Metabolik. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pendahuluan: Sindrom metabolik ditandai dengan penumpukan lipida berlebih di area perut yang disebabkan oleh pola diet berkalori tinggi dan kurangnya kegiatan fisik. Penumpukan lipid ini menyebabkan kenaikan FFA yang merangsang produksi apolipoprotein B dan berdampak pada kenaikan kadar LDL. Psidium guajava Linn diketahui dapat mengurangi penumpukan lipid yang berdampak langsung pada sindrom metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) terhadap kadar LDL pada tikus Wistar model sindrom metabolik.

Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan pretest dan posttest control group design. Jumlah sampel adalah 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok: K1????kelompok kontrol negatif; K2????kelompok kontrol positif; K3, K4, dan K5 kelompok sindrom metabolik yang diberi ekstrak Psidium guajava Linn dengan dosis berturut-32,4 mg/200gBB/hari, 64,8 mg/200gBB/hari, 97,2 mg/200gBB/hari. Pengukuran kadar LDL seluruh kelompok dilakukan pada hari ke-8, 36, dan 64. Data dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA, dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey HSD, uji T berpasangan, dan uji korelasi Pearson.

Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah perlakuan secara signifikan (p<0>Psidium guajava Linn memiliki hubungan terhadap penurunan kadar LDL. Dosis tertinggi memberikan hasil penurunan kadar LDL terbanyak.

Kesimpulan: Pemberian ekstrak Psidium guajava Linn dengan dosis 32,4 mg/200gBB/hari, 64,8 mg/200gBB/hari, 97,2 mg/200gBB/hari dapat menurunkan kadar LDL secara signifikan. Perlu dilakukan studi lanjutan dengan menggunakan dosis yang lebih tinggi untuk mengetahui dosis optimal tanpa menimbulkan efek samping.