Abstrak


Faktor yang Berpengaruh dalam Penyediaan Taman Kota di Kota Bekasi


Oleh :
Hyldegard Asyera Malnes - I0620045 - Fak. Teknik

Fenomena perubahan lahan perkotaan menjadi lahan terbangun berkembang seiring dengan pemenuhan kebutuhan sektor perdagangan dan jasa. Taman kota sebagai bagian dari ruang terbuka hijau (RTH) publik merupakan lahan terbuka yang memiliki manfaat dan fungsi ekologis untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Mengingat hal tersebut, penyediaan taman kota sebagai ruang hijau merupakan sebuah tantangan utama pada kawasan perkotaan. Kota Bekasi merupakan kota yang letaknya strategis serta merupakan hinterland bagi DKI Jakarta. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan guna lahan, pertumbuhan penduduk dan persentase lahan terbangun yang signifikan seiring dengan tingginya angka kepadatan penduduk di Kota Bekasi. Kepadatan penduduk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) publik di suatu wilayah. Pada wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, maka kebutuhan akan taman kota semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyediaan taman kota di Kota Bekasi sehingga menjadi dasar kajian dalam penyediaan ruang terbuka hijau untuk mendukung pembangunan berkelanjutan pada wilayah penelitian. Pendekatan pada penelitian ini merupakan pendekatan induktif dengan metode penelitian yang digunakan yaitu teknik analisis skoring, deskriptif dan analisis Delphi melalui kuesioner kepada stakeholder. Stakeholder terpilih merupakan pihak pengambil keputusan sekaligus pelaksana terkait penyediaan taman kota di Kota Bekasi. Data diperoleh melalui kuesioner ahli, wawancara, observasi lapangan serta studi literatur yang relevan dengan ruang lingkup penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat delapan faktor yang mempengaruhi dalam penyediaan taman kota di Kota Bekasi yakni regulasi penyediaan RTH, ketersediaan anggaran, partisipasi masyarakat, koordinasi antar pemangku kepentingan, komitmen pemerintah, ketersediaan lahan, iklim/cuaca dan kualitas SDM aparatur.