;

Abstrak


Analisis Modal Sosial Dalam Implementasi Ajaran Hasthalaku Dalam Gerakan Adipangastuti di SMA Negeri 1 Surakarta


Oleh :
Fikriyatul Hasanah - S252008010 - Fak. ISIP


Terjadi peningkat intoleransi dan radikalisme di kalangan generasi muda. Upaya pencegahan sangat penting dilakukan, salah satunya dapat dilakukan melalui pendekatan nilai budaya lokal. Ajaran Hasthalaku dengan nilai gotong royong, guyup rukun, grapyak semanak, lembah manah, ewuh pekewuh, pangerten, andhap ashor, tepa slira, menjadi modal sosial dalam mengubah perilaku intoleran menjadi perilaku yang toleran dan cinta damai melalui program Sekolah Adipangastuti. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis nilai-nilai modal sosial dari ajaran hasthalaku dan implementasinya di SMAN 1 Surakarta; (2) mengetaui pola implementasi modal sosial hasthalaku pada implementasi gerakan sekolah Adipangastuti di SMAN 1 Surakarta; (3) mengetahui peran stakeholder dalam implementasi ajaran hasthalaku pada implementasi Sekolah Adipangastuti di SMAN 1 Surakarta. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus digunakan untuk menjelaskan modal sosial dalam implementasi ajaran hasthalaku pada implementasi sekolah Adipangastuti. Penelitian menggunakan gagasan Putnam tentang modal sosial. Konsep ini digunakan untuk menganalisis implementasi Sekolah Adipangastuti di SMAN 1 Surakarta. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi partisipan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Hasthalaku sebagai modal sosial mengandung nilai toleransi yang diangkat menjadi pedoman dalam memberikan arahan serta orientasi berperilaku karena banyak mengandung nilai positif. Ajaran Hasthalaku menjadi instrumen penting dalam pembentukan karakter siswa pada program Sekolah Adipangastuti diawali melalui penyuluhan, pelatihan, dan kegiatan intrakurikuler. Implementasi nilai-nilai modal sosial dalam ajaran hasthalaku melalui program Sekolah Adipangastuti memerlukan sinergi antara stakeholder internal dan stakeholder eksternal untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung tujuan program Sekolah Adipangastuti yaitu membentuk karakter siswa sesuai dengan ajaran Hasthalaku. Kesimpulan penelitian, yaitu modal sosial yang kuat, seperti kepercayaan, norma bersama, dan jaringan sosial yang luas, memiliki peran yang signifikan dalam mendukung keberhasilan implementasi Sekolah Adipangastuti.