Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) implementasi pembelajaran sejarah pada pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 1 Kartasura dan (2) kemandirian belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah pada pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 1 Kartasura.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed-method). Sumber data berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket kemandirian belajar, sedangkan data kualitatif diperoleh dari peristiwa pembelajaran, informan, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional sampling dan purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data kuantitatif menggunakan bantuan SPSS Statistic 25, sedangkan validitas data kualitatif melalui triangulasi sumber dan metode. Analisis data dalam penelitian ini secara kuantitatif menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dan kualitatif dengan model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kartasura belum terlaksana dengan baik sehingga kemandirian belum tampak dalam implementasi pembelajaran. Kemandirian pada siswa cenderung dipengaruhi oleh faktor internal yaitu dari dalam diri siswa. Kemandirian lebih tampak pada kegiatan yang dilakukan siswa di luar pembelajaran. (2) data kuantitatif menunjukkan bahwa tingkat kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 1 Kartasura berada pada tingkat tinggi dengan rata-rata skor kemandirian belajar yaitu 58,50. Secara kualitatif terdapat karakteristik yang berbeda antara data yang ditemukan di lapangan dengan teori kemandirian belajar. Ketidaksesuaian antara data yang ditemukan di lapangan dengan teori tampak pada indikator aktivitas belajar. Karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh siswa dengan tingkat kemandirian belajar tinggi justru dimiliki oleh siswa dengan tingkat kemandirian belajar rendah.