Latar
Belakang : Inflamasi persisten
memiliki peran potensial dalam perkembangan berbagai komplikasi serta
mortalitas penyakit gagal ginjal kronis. Penanda inflamasi seperti neutrophil-lymphocyte
ratio (NLR) dan platelet-lymphocyte ratio (PLR) dapat digunakan
sebagai indikator prognostik yang menjanjikan untuk berbagai penyakit termasuk
gagal ginjal kronis. Kadar NLR dan PLR yang tinggi mengindikasikan peningkatan
respons inflamasi sistemik dan risiko tinggi untuk perburukan klinis. Respons terhadap inflamasi sistemik
menyebabkan perubahan dalam jumlah leukosit yang beredar di perifer yang ditandai dengan peningkatan neutrofil dan platelet yang diikuti oleh penurunan limfosit
Metode : Penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional
retrospektif. Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah RS Universitas
Sebelas Maret dengan subjek penelitian pasien terkonfirmasi gagal ginjal kronis
pada kurun waktu Januari 2023 – Februari 2024 dengan total sampel sebanyak 51
Hasil : Terdapat hubungan signifikan dengan korelasi negatif antara kadar NLR dan PLR terhadap eGFR pada pasien gagal ginjal kronis dengan (p <0 r =-0,057) xss=removed r =-0,415)>
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara NLR dan PLR dengan eGFR pada pasien gagal ginjal kronis