Electric Motorcycle Swappable Batteries (EMSB) memerlukan
standar interoperabilitas agar swappable
battery
(SB) dapat ditukar dan dioperasikan antar merek untuk meminimalkan biaya
investasi. Tahapan dalam pengembangan standar mempunyai karakteristik yang
mirip dengan proses inovasi terbuka, yaitu keterlibatan pihak eksternal yang
berkepentingan: produsen, regulator, pelanggan, pemasok, pakar, dan peneliti.
Untuk itu, dalam proses pengembangan standar, seluruh pemangku kepentingan
harus berkolaborasi untuk memanfaatkan pengetahuan, keahlian, sumber daya, dan
ide-ide inovatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
parameter penting yang perlu ditetapkan dalam persyaratan interoperabilitas dan
mengembangkan model ekonomi untuk estimasi dampak finansial. Kerangka model
dalam penelitian ini mengintegrasikan Framework
for Analysis, Comparison, and Testing of Standards (FACTS) dan International Organization for
Standardization (ISO)
- Methodology dengan menggunakan pendekatan dynamic open innovation. Ada 20 responden yang terlibat mewakili pemangku kepentingan. Penelitian ini
menggunakan kuesioner semi terbuka yang dikembangkan dari model E-Mobility Systems Architecture (EMSA) pada tiga lapisan (komponen,
komunikasi, dan informasi) dan metodologi penilaian dampak ekonomi standar.
Penelitian ini merekomendasikan dimensi maksimal SB, jenis konektor, tegangan,
arus dan kapasitas baterai, serta persyaratan keamanan dan kompatibilitas untuk
diatur pada lapisan komponen. Sementara itu, konsensus lebih lanjut masih
diperlukan di lapisan komunikasi dan informasi. Model ekonomi yang dikembangkan
telah berhasil diterapkan dengan menggunakan data hipotetis.
Selain itu pada penelitian ini juga
dikembangkan desain Battery
Swapping Station
(BSS) untuk memvalidasi penerapan persyaratan interoperabilitas melalui
eksperimen pengisian daya SB berbagai merek dengan mempertimbangkan pengaturan
parameter yang minimal. Pengembangan desain BSS dilakukan dengan
mengintegrasikan konsep pengembangan desain produk dan konsep forces shaping product design. Hasil menunjukkan bahwa konsep desain I
(adaptive control system) terbukti dapat melakukan pengisian daya
antar merek (pada tiga sampel) dengan mengatur parameter tegangan, arus,
dimensi SB dan jenis konektor.