Penelitian ini bertujuan untuk;
1). Mengembangkan model pembelajaran dengan karakteristik model pembelajaran Science
Literacy Technology Society (SLiTS) untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis mahasiswa pada materi usaha dan energi; 2). Menghasilkan model pembelajaran Science
Literacy Technology Society (SLiTS) yang valid untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis mahasiswa pada materi usaha dan energi; 3). Menguji
keefektifan model pembelajaran Science
Literacy Technology Society (SLiTS) untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis mahasiswa pada materi usaha dan energi.
Penelitian pengembangan model Science
Literacy Technology Society (SLiTS) ini
menggunakan prosedur Borg and Gall yang dimodifikasi yang terdiri 4 tahap yaitu: 1)
tahap studi pendahuluan; 2)
tahap pengembangan produk; 3) tahap pengujian produk; 4) tahap diseminasi
dan implementasi model. Sampel penelitian melibatkan 52
mahasiswa. Populasi Sampel terdiri dari universitas samudra, universitas PGRI
madiun, universitas PGRI semarang dan universitas sains al-quran. Teknik
Analisis data pada tahap pengembangan dimulai dari validitas isi yang dilakukan
oleh 7 validator ahli selanjutnya dianalisis menggunakan Aiken V dan pengujian
perangkat tes kemampuan berpikir kritis berupa reabilitas hasil rating. Teknik
analisis data pada tahap pengujian produk mengggunakan N-gain. Instrumen
yang digunakan berupa tes penelitian awal, observasi, angket dan soal tes
kemampuan berpikir kritis).
Hasil penelitian menunjukkaan bahwa desain model SLiTS telah memenuhi karakteristik model pembelajaran SLiTS yang mencakup 5 komponen model, yaitu (1) Grand Teori (2) Sintaks, (3) Sistem Sosial, (4) Prinsip Reaksi, (5) Sistem Pendukung; dan (6) dampak instruksional dan dampak pengiring, kriteria validitas menunjukkan hasil validasi isi model SLiTS menggunakan Aiken dengan kategori valid dan keefektifan model ini lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan peningkatan N-gain dalam kategori tinggi. Aspek kemampuan berpikir kritis yang sangat menonjol dengan menggunakan model SLiTS yaitu aspek interpretation dan Explanation dan aspek yang dianggap lemah adalah Inference dan Self Regulation. Implikasi hasil penelitian SLiTS mampu melatih kognitif mahasiswa dalam mengeksplorasi dari fenomena-fenomena permasalahan yang terjadi dimasyarakat dan mampu diterapkan kembali ke masyarakat. Penggunaan model SLiTS yang diterapkan dalam pembelajaran fisika di perguruan tinggi pada pokok bahasan usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya perlu diuji cobakan pada materi fisika yang lainnya yang serupa dengan karakteristik materi usaha dan energi.