Ketidaksantunan dapat muncul di
mana saja, termasuk juga dalam tayangan-tayangan televisi maupun serial web. Salah
satu serial web yang mengandung banyak ketidaksantunan bahasa adalah Suami-Suami
Masa Kini. Tuturan tidak santun menggunakan strategi ketidaksantunan yang
diterapkan oleh penutur. Mitra tutur juga memberikan respons terhadap
ketidaksantunan ini ketika merasakan serangan muka dari penutur.
Permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah (i) bagaimanakah strategi ketidaksantunan yang digunakan
dalam serial web Suami-Suami Masa Kini? dan (ii) bagaimanakah respons
terhadap ketidaksantunan yang di gunakan dalam serial web Suami-Suami Masa
Kini?
Tujuan
dari penelitian ini mencakup dua hal, yakni (i) mendeskripsikan strategi
ketidaksantunan yang digunakan dalam serial web Suami-Suami Masa Kini
dan (ii) mendeskripsikan respons terhadap ketidaksantunan yang digunakan dalam
serial web Suami-Suami Masa Kini.
Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan pada penelitian
ini adalah pendekatan pragmatik. Data dalam penelitian ini berupa dialog yang
di dalamnya terdapat tuturan yang mengandung strategi dan respons terhadap
ketidaksantunan. Sumber data yang digunakan adalah serial web Suami-Suami Masa Kini. Metode pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik unduh dan
teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
kontekstual.
Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa dalam serial web Suami-Suami Masa Kini
ditemukan lima strategi, yaitu strategi ketidaksantunan tanpa basa-basi,
strategi ketidaksantunan positif, strategi ketidaksantunan negatif, dan
strategi kesantunan semu atau sarkasme. Faktor penyebab
terjadinya ketidaksantunan berbahasa adalah ketidakseimbangan kekuasaan sosial
(power) antara penutur dan mitra tutur, penutur tidak ingin menjaga muka
mitra tutur karena adanya konflik kepentingan, dan penutur dan mitra tutur
memiliki hubungan sosial yang akrab. Selain
itu, ditemukan pula empat respons terhadap ketidaksantunan, yaitu strategi
ofensif-ofensif, strategi ofensif-defensif, menerima, dan tidak merespons.