Fraktur atau patah pada tulang adalah gangguan kontinuitas tulang yang dapat disebabkan oleh penyakit bawaan atau kecelakaan, dan umumnya dilakukan penyembuhan yang memerlukan operasi pemasangan alat medis pada tubuh. Sekrup tulang menjadi salah satu alat medis yang digunakan pada proses penyembuhan tulang. Material yang umum digunakan sebagai sekrup tulang antara lain stainless steel, dan titanium. Material tersebut memiliki efek negatif pada tubuh manusia yang dapat menyebabkan alergi serta efek samping lain. Sebagai upaya mengatasi kekurangan tersebut, dikembangkan biomaterial komposit Fe/HA/Shellac yang diperkuat serat cantula sebagai material sekrup tulang. Kandungan yang terdapat pada material penyusun komposit ini merupakan kandungan yang kompatibel terhadap tubuh manusia. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan fraksi volume serat cantula terhadap nilai kekuatan tarik, nilai kekuatan bending, dan laju biodegradasi. Variasi fraksi volume serat cantula yang digunakan adalah 0%, 10%, 20%, dan 30%. Nilai kekuatan tarik, bending tertinggi diperoleh pada variasi 30% dengan nilai 5,25 dan 31,98 MPa. Nilai laju biodegradasi diperoleh pada variasi 30% dengan nilai 0,61 cm/tahun. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan fraksi volume serat cantula meningkatkan nilai kekuatan tarik, bending, serta laju biodegradasi komposit.