HUBUNGAN
PENERAPAN FEEDING RULES TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI
PUSKESMAS SANGKRAH
Annisa
Alfi Azizah1), Atriany Nilam Sari1, *), Siti Nurhidayati1), Iffah Indri
Kusmawati1), Ika Sumiyarsi Sukamto1)
1)
Program Studi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Sebelas
Maret
*) Koresponden
autor: atriany.ns@staff.uns.ac.id
Latar
Belakang: Masalah
gizi di Indonesia masih menjadi masalah utama. Tahun 2023, 21,6?lita di
Indonesia mengalami stunting, 7,7% mengalami wasting, 3,5% mengalami overweight
dan 17,1% mengalami obesitas. Penyebab tak langsung masalah gizi adalah
pola asuh dalam pemberian makan sehingga IDAI merekomendasikan feeding rules.
Feeding rules dimulai ketika anak memasuki usia 6 bulan yaitu saat anak
siap dalam pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dengan prinsip
benar jadwal, benar prosedur dan benar lingkungan.
Metode: Penelitian dilaksanakan
di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah dengan jumlah responden sebanyak 106 Ibu.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode
analisis data menggunakan uji Spearman Rank Correlation.
Hasil:
Hasil penelitian ini yaitu mayoritas menerapkan feeding rules
dalam kategori cukup sebesar 84 Ibu dengan status gizi normal sebanyak 68
anak. Hasil uji analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan
antara penerapan feeding rules terhadap status gizi anak usia 6-24 bulan
di Puskesmas Sangkrah (p value=0,000 )
Kesimpulan:
Terdapat hubungan antara penerapan feeding rules terhadap
status gizi anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Sangkrah, yang artinya penerapan feeding
rules membantu dalam meningkatkan status gizi anak. Orang tua diharapkan
selalu memantau status gizi dengan mengikuti Posyandu agar tumbuh kembang dapat
terpantau dan menerapkan feeding rules dalam praktek pemberian makan
sehari-hari.
Kata kunci: Feeding rules, MPASI, status
gizi