Pendahuluan: Semacam masalah jantung
yang dikenal sebagai penyakit jantung bawaan (PJB) muncul sejak lahir. Kondisi
ini muncul dengan spektrum gejala klinis mulai dari sedang hingga berat.
Berdasarkan pengaruhnya terhadap oksigenasi darah, penyakit jantung bawaan diklasifikasikan
menjadi sianotik (biru) atau asianotik (bukan biru). Kadar oksigen darah tidak
turun pada penyakit jantung asianotik, sehingga pasien tidak tampak pucat. Heme
dan globin bergabung membentuk hemoglobin (Hb). Sel darah merah mengandung zat
yang disebut hemoglobin yang membawa oksigen, Nilai hematokrit harus antara 37
dan 43% untuk wanita dan 40 hingga 48% untuk pria. Nilai saturasi oksigen
menunjukkan kandungan oksigen darah. Persentase hemoglobin yang terikat dengan
oksigen dalam darah dikenal sebagai saturasi oksigen. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk meneliti korelasi antara hemoglobin, hematokrit dan saturasi
oksigen.di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Metode: Jenis penelitian ini
menggabungkan analisis cross-sectional dengan observasi. Sampel penelitian
merupakan pasien penyakit jantung bawaan sianotik anak usia 1-18 tahun di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2018-2023. Analisis yang digunakan menggunakan analisis bivariat dengan
uji Analisis Regresi Linier Sederhana.
Hasil: Didapatkan
hasil sampel sejumlah 97 kasus penyakit jantung bawaan sianotik anak. Hasil
analisis bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara hemoglobin dan
hematokrit terhadap saturasi oksigen, dari analisis multivariat didapatkan
hasil bahwa terdapat korelasi bermakna hematokrit terhadap saturasi oksigen.
Kesimpulan: Terdapat
korelasi bermakna antara hematokrit terhadap saturasi oksigen pada kasus
penyakit jantung bawaan anak sianotik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.