Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker paling umum pada wanita dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker. Terapi komplementer berbasis tanaman telah berkembang, salah satunya menggunakan antosianin dari kulit jantung pisang mas (Musa acuminata Colla) yang berpotensi sebagai antioksidan untuk menghambat perkembangan kanker serviks. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi fraksi etil asetat kulit jantung pisang mas sebagai terapi komplementer terhadap proliferasi, migrasi, apoptosis, serta kadar EGFR, pRb, Ki-67, Caspase 3, dan MMP-9 pada sel kanker serviks HeLa.
Metode : Penelitian melibatkan fraksinasi jantung pisang mas yang diperoleh dari Ulu Belu, Lampung, menggunakan metode maserasi. Antosianin diukur dengan metode pH-differential, flavonoid total menggunakan spektrofotometri UV-Vis, dan aktivitas antioksidan dengan teknik DPPH. Identifikasi senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan LCMS/MS QTOF. Sel HeLa diberi perlakuan fraksi etil asetat, diukur aktivitas proliferasi (MTT Assay), apoptosis (flowcytometri), dan migrasi (scratch wound healing). Kadar EGFR, pRb, Ki-67, Caspase 3, dan MMP-9 diuji menggunakan ELISA, dan data dianalisis dengan One Way Anova, Two Way Anova, Friedman’s, dan Kruskall-Wallis.
Hasil : Hasil menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mengandung 1,0 ± 0,2 mg/g antosianin dan 74,2 ± 5,0 mg/g flavonoid. Senyawa Afzelechin dan moracenin D juga diidentifikasi. Fraksi ini menurunkan kadar EGFR, Ki-67, dan MMP-9 serta meningkatkan pRb dan Caspase 3, sehingga menghambat proliferasi dan migrasi sel kanker serta meningkatkan apoptosis.
Kesimpulan : Fraksi etil asetat kulit jantung pisang mas sebagai terapi komplementer memiliki potensi dalam menghambat jalur proliferasi dan migrasi sel kanker serta peningkatan aktivitas apoptosis pada sel kanker serviks HeLa secara in vitro.