Abstrak


Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus


Oleh :
Ardika Desi Regita Tejowati - G0021033 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Anemia dalam kehamilan bisa terjadi ketika konsentrasi hemoglobin kurang dari normal sehingga pengikatan oksigen tidak dapat terjadi secara optimal. Suplai oksigen yang kurang pada metabolisme ibu dapat memengaruhi secara tidak langsung pada ibu dan janin. Anemia dalam kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya abortus. Pada tahun 2021, jumlah kematian ibu sebanyak 7389 kasus salah satunya disebabkan oleh abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan risiko kejadian abortus pada ibu hamil dengan anemia.


Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain case control dengan perbandingan kelompok kasus dan kontrol adalah 1:2. Penelitian ini mengambil data sebanyak 52 subjek ibu hamil dengan abortus sebagai kelompok kasus dan 104 subjek ibu hamil dengan partus pervaginam sebagai kelompok kontrol dalam periode Januari 2021-Desember 2023. Subjek ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan chi-square, serta analisis multivariat dengan regresi logistik.


Hasil: Hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai significancy sebesar 0.007. Nilai p<0 xss=removed>


Simpulan: Terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian abortus dengan nilai p=0.007. Terdapat peningkatan risiko kejadian abortus pada ibu hamil dengan anemia sebesar 2.67 kali dibandingkan ibu hamil tidak anemia dengan nilai OR = 2.67