;
Latar Belakang: Sindrom metabolik merupakan
kumpulan faktor risiko yang meningkatkan terjadinya penyakit kardiovaskular dan
diabetes melitus tipe 2, ditandai 5 parameter yaitu obesitas sentral, kadar
glukosa darah, trigliserida, HDL dan tekanan darah. Salah satu terapi dalam
mengatasi sindrom metabolik yaitu pemberian obat-obatan yaitu simvastatin. Namun,
obat ini menyebabkan dehidrasi, mual, dan ketoasidosis, sehingga diperlukannya
terapi alternatif untuk mengurangi efek samping tersebut. Biji durian mengandung
flavonoid, alkaloid, fenolik dan triterpenoid serta memiliki aktivitas
antioksidan kuat yang berpotensi dalam mengatasi kadar lipid yang tinggi dan
mengurangi peradangan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh
pemberian ekstrak biji durian (Durio zibethinus L.) terhadap penanda
metabolik dan inflamasi pada tikus model sindrom metabolik.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain pretest dan posttest, menggunakan 30 ekor tikus Wistar dan dibagi menjadi 6 kelompok meliputi kontrol normal (KN), kontrol negatif (K-) dan kontrol positif (K+) (diberi simvastatin 0,9 mg/kgBB) serta 3 kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) yang diberi ekstrak biji durian dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB selama 21 hari. Tikus diinduksi dengan diet High Fat High Fructose dan Streptozotocin-Nicotinamide untuk membuat kondisi sindrom metabolik. Data dianalisis menggunakan Paired T-test dan uji One-way ANOVA dengan signifikansi p <0>
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji durian 100, 200, dan 300 mg/kgBB selama 21 hari berpengaruh signifikan terhadap berat badan, profil lipid, IL-6 dan adiponektin (p <0>
Kesimpulan: Dosis pemberian ekstrak biji
durian yang paling baik adalah 300 mg/kgBB selama 21 hari yang dapat menurunkan
kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan IL-6 serta dapat meningkatkan BB,
kadar HDL dan adiponektin.