Bisfenol-A (BPA) adalah senyawa organik yang berwujud
kristal putih, digunakan dalam industri epoksi resin dan polikarbonat sebagai
bahan baku utamanya. Pabrik
bisfenol-A dengan kapasitas 20.000 ton/tahun dirancang untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan diekspor ke Cina. Satu kilogram bisfenol-A yang
dihasilkan membutuhkan aseton sebesar 0,2555 kg/kg produk dan fenol sebesar
0,864 kg/kg produk, udara pengering sebesar 4,942 kg/kg produk serta
menghasilkan limbah cair sebanyak 0,0971 kg/kg produk dan limbah gas sebanyak
4,965 kg/kg produk. Pabrik
direncanakan berdiri di daerah Cilegon,
Banten dan mulai beroperasi pada tahun 2027.
Bisfenol-A dihasilkan dari reaksi kondensasi antara
aseton dan fenol dengan katalis styrene-divinylbenzene sulfonic acid resin.
Reaksi berlangsung di dalam reaktor fixed bed single tube pada suhu
50-77℃ dan tekanan 1,3-1,6 bar dengan konversi 80%. Pemisahan dan pemekatan
produk dilakukan dalam menara distilasi dan evaporator. Selanjutnya
bisfenol-A akan dikristalkan dan didinginkan sehingga diperoleh bisfenol-A
dengan kemurnian 99,99?rat.
Pabrik ini menggunakan air yang diperoleh dari PT.
Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan kebutuhan total air termasuk air
pendingin, air umpan boiler, air konsumsi umum dan sanitasi sebesar 0,0068 m3/kg
produk, superheated steam pada suhu
225℃ dan tekanan 19,5 bar sebanyak 2,71 kg steam/kg
produk, bahan bakar High Speed Diesel sebanyak
0,02 L HSD/kg produk, bahan bakar Industrial
Diesel Oil sebanyak 0,23 L IDO/kg produk, udara tekan pada tekanan 4 bar
sebesar 0,03 m3 udara/kg produk, kebutuhan listrik 0,114 kWh/kg
produk, dan kebutuhan manhour 0,01584 manhour/kg produk.
Pengujian kualitas bahan baku dan produk dilakukan dalam laboratorium untuk
memastikan mutu sesuai spesifikasi yang diharapkan.
Pabrik bisfenol-A
memiliki bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Bisfenol Jaya
Abadi Nusantara. Struktur organisasi yang diterapkan adalah line dan staff. Pabrik ini
memiliki karyawan sebanyak 165 orang yang terdiri dari karyawan shift dan
non-shift.
Hasil analisis ekonomi diperoleh modal total sebesar Rp641.123.833.325 dengan pembangunan selama 2 tahun dan 10 tahun untuk perhitungan keekonomian umur pabrik. Biaya produksi pabrik profitablitas non-discounted menunjukkan nilai Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 3,15, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 17,33?n Cumulative Cash Position (CCP) sebesar Rp1.261.422.288.138. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Present Value Ratio (PVR) sebesar 1,83, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp472.875.175.993. Hasil evaluasi risiko yaitu Break Even Point (BEP) sebesar 45,78%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 24,18%. Dari hasil analisis ekonomi, dapat disimpulkan pabrik ini layak untuk didirikan.