Biofuel pada saat ini
dianggap sebagai salah satu bahan bakar yang mampu menggantikan peran dari
bahan bakar minyak berbahan dasar fosil. Terlebih dengan kondisi cadangan
minyak mentah yang kian menipis, tentu bahan bakar pengganti yang berbahan
dasar terbarukan sangat diperlukan. Dalam suatu sistem rantai pasok produk biofuel,
terdapat beberapa hal yang membutuhkan perhatian lebih bagi sebuah Suply
chain managment atau SCM. Hal – hal tersebut adalah emisi karbon yang
dihasilkan pada saat proses produksi biofuel, membuat suatu sistem
inspeksi terhadap biofuel impur, namun tetap menghasilkan jumlah total
keuntungan rantai pasok yang maksimal. Dalam penelitian ini, akan dikembangkan
model yang dapat mendukung sistem rantai pasok biofuel menjadi lebih
optimal, namun dengan tetap mempertimbangkan emisi karbon yang dihasilkan dalam
rantai pasok. Dalam penelitian ini diterapkan tiga variabel keputusan yaitu harga
jual pengecer