Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong pertumbuhan
pesat industri di Indonesia, salah satunya yaitu sektor makanan dan minuman yang
dinyatakan GAPMMI mencatatkan pertumbuhan hingga 10%. Meski dinilai
menjanjikan, produsen sektor makanan dan minuman dihadapkan mampu
mengahadapi tantangan untuk menghadirkan produk berkualitas yang tidak hanya
lezat tetapi juga bergizi dan aman, dimulai dari bahan baku hingga pengemasan.
Pengemasan produk berperan penting dalam menjaga kualitas dan umur simpan
produk, serta berfungsi sebagai “silent salesman” untuk menyampaikan informasi
produk kepada konsumen. Desain kemasan yang menarik dan fungsional sangat
dibutuhkan, terutama bagi UMKM dan industri kecil yang masih mengandalkan
kemasan sederhana. Salah satu produsen sektor makanan tradisional yaitu Abon
Sapi PS Mas, sebuah industri rumah tangga yang berada di Kota Surakarta yang
membutuhkan pembaruan desain kemasan sehingga lebih menarik konsumen serta
memenuhi regulasi, seperti pencantuman Informasi Nilai Gizi (ING) sesuai
peraturan BPOM No. 22 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan
metode Kansei Engineering yang telah terbukti efektif dalam memahami kebutuhan
emosional konsumen dan dapat diintegrasikan dengan metode lain. Pendekatan ini
diharapkan dapat membantu Abon Sapi PS Mas dalam meningkatkan kualitas
kemasan produk abon sapi yang sesuai dengan harapan konsumen dan peraturan
yang berlaku.